Sudah bukan lagi rahasia, kebiasaan merokok membawa sederet efek buruk bagi tubuh. Namun tak hanya memicu penyakit pernapasan dan kardiovaskular, kebiasaan merokok juga bisa menimbulkan masalah pada kulit wajah. Memang, seperti apa hubungannya rokok dengan kondisi kulit?
Dokter kecantikan dari klinik Ambrosia, dr Janecia Valeska, menerangkan, masalah kulit tersebut bisa dipicu oleh paparan asap rokok yang menempel pada wajah, maupun kandungan yang dihisap ketika seseorang merokok. Artinya, baik perokok aktif maupun pasif sama-sama bisa mengalami masalah kulit akibat rokok.
"Rokok tentunya mempercepat proses aging (atau) penuaan dini. Bukan cuma di paru-paru dan jantung, di kulit pun pasti berpengaruh. Jadi kulitnya itu juga gampang kusam, proses penuaan lebih cepat, otomatis menjadi lebih gampang keriput. Lebih cepat terjadi," terangnya saat ditemui detikcom di Grand Opening Ambrosia Klinik dan Estetik Tanjung Duren, Jakarta Barat, Senin (28/8/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memang, mereka yang kulitnya telanjur bermasalah akibat kebiasaan merokok masih bisa mengupayakan treatment perawatan tertentu untuk mengatasi kulit kusam ataupun gejala penuaan dini. Namun begitu, efek treatment tidak akan maksimal jika kondisi kulit telanjur rusak akibat asap rokok.
"Kalaupun kita treatment juga efek treatment-nya lebih cepat hilang. Jadi misalkan pasien banyak kerutan terus kita botoks atau ada treatment filler, kalau pasiennya perokok berat itu efeknya lebih cepat hilang karena proses penuaannya lebih cepat. Jadi disarankan kalau merokok, diberhentikan," pungkas dr Janice.
(vyp/kna)











































