Waspada! Bukan Hanya Penyakit Orang Tua, Jantung Kini Mengintai Anak Muda

Waspada! Bukan Hanya Penyakit Orang Tua, Jantung Kini Mengintai Anak Muda

Advertorial - detikHealth
Minggu, 08 Okt 2023 00:00 WIB
Waspada! Bukan Hanya Penyakit Orang Tua, Jantung Kini Mengintai Anak Muda
Dok. Siloam
Jakarta -

Penyakit jantung kini masih menjadi penyakit nomor satu yang mematikan di dunia. Mengutip dari Kementerian Kesehatan, Global Burden of Disease and Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) menunjukkan selama tahun 2014-2019 penyakit jantung juga menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Selain itu, data lain juga menunjukkan ada 17,8 juta kematian karena penyakit jantung. Berdasarkan data tersebut, berarti 1 dari 3 kematian disebabkan oleh penyakit jantung organ.

Sayangnya menjadi penyakit yang sangat mematikan, penyakit jantung masih kerap diabaikan dan dianggap menjadi penyakit yang hanya mengincar para orang tua. Padahal penyakit ini, kerap mengincar anak muda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita harus menghilangkan persepsi penyakit jantung adalah penyakit orang tua. Kenyataannya, sejak dari tahun 2010 angka kejadian penyakit jantung pada anak muda meningkat," terang Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Siloam Hospitals Cikarang, dr. Hasjim Hasbullah, Sp.JP, FIHA dalam keterangannya, Rabu (4/10/2023).

dr.Hasjim melanjutkan pada kenyataannya selama ini banyak kasus penyakit jantung yang pasiennya didominasi berusia 30-40 tahun. Karena itu, ia meminta masyarakat untuk waspada dan mengenali penyebab penyakit jantung yang salah satunya dikarenakan oleh merokok.

ADVERTISEMENT

"Merokok sekarang adalah faktor independen penyakit jantung, terutama penyakit jantung koroner," kata dr.Hasjim.

Kemudian penyebab penyakit jantung lainnya bisa disebabkan oleh penyakit penyerta lain, seperti kencing manis (Diabetes Melitus), tekanan darah tinggi (Hipertensi), kemudian kolesterol tinggi (Dislipidemia).

dr Hasjim juga mengatakan selain penyakit, ada juga dari pola perilaku hidup yang tidak sehat yang harus diwaspadai.

"Mulai dari kurangnya olahraga, kemudian, konsumsi makanan yang berlebihan sehingga terjadi obesitas, dan stress yang berlebihan. Semua itu memberikan kontribusi untuk menjadi penyakit jantung," jelas dr Hasjim.

Ia juga mengimbau, jika masyarakat memiliki gejala seperti rasa tidak nyaman di dada, sesak, hingga nyeri dada, segera untuk berkonsultasi dengan dokter.

Sebab menurut dr Hasjim, untuk mendiagnosa penyakit jantung membutuhkan banyak tahapan. Mulai dari, amnesis yaitu wawancara medis antara pasien dengan dokter, dilanjutkan dengan

pemeriksaan fisik jantung, pemeriksaan penunjang seperti laboratorium, ada EKG, Holter Monitor, dan Treadmill/Stress Test.

Belum berhenti di situ, diagnosis akan dilanjutkan dengan Ekokardiografi, CT Scan jantung, dan angiografi koroner untuk mengetahui, adanya penyumbatan pembuluh darah di koroner.

Treatment Pengobatan Jantung di Rumah Sakit Siloam

Lebih lanjut, dr Hasjim mengatakan Rumah Sakit Siloam memiliki beberapa treatment atau perawatan untuk para pasien penyakit jantung. Salah satunya adalah Micra Leadless Pacemaker untuk menangani disfungsi irama jantung.

"Ini suatu perangkat medis yang kita tanam di dada pasien, lewat sayatan. Di mana fungsi pacemaker untuk merangsang kontraksi dari jantung. Jadi salah satu tujuan pemasangan pacemaker ditujukkan untuk pasien denngan irama jantung yang lambat," jelas dr Hasjim.

Ia melanjutkan inovasi lainnya adalah LVAD (Left Ventricular Assist Device). Alat ini berfungsi untuk memacu pompa jantung pada pasien penyakit jantung.

"Sama seperti Micra, yang membedakan adalah device ini berfungsi untuk memacu pompa jantung. Perangkat ini ditujukkan pada pasien gagal jantung, di mana kemampuan jantung untuk memompa darah sudah sangat lemah," terangnya.

dr Hasjim melanjutkan selanjutnya adalah TAVI yang diperuntukan oleh pasien dengan gangguan katup aorta jantung.

"Yang membedakan TAVI dengan operasi katup aorta jantung adalah TAVI dilakukan dengan kateter dan pengerjaannya kurang dari dua jam," kata dr Hasjim.

"Jika anda ingin terhindar dari penyakit jantung, saatnya jalankan lah perilaku hidup yang sehat. Jika Anda memiliki risiko seperti diabetes, darah tinggi, dan kolesterol, saatnya anda melakukan medical check up secara teratur," pungkas dr Hasjim.

(adv/adv)

Berita Terkait