Tinggi di Bawah Rata-rata karena Kondisi Langka, Hannah Ingin Punya Pacar

Tinggi di Bawah Rata-rata karena Kondisi Langka, Hannah Ingin Punya Pacar

- detikHealth
Jumat, 13 Feb 2015 15:12 WIB
Tinggi di Bawah Rata-rata karena Kondisi Langka, Hannah Ingin Punya Pacar
Minnesota, AS -

Layaknya remaja seusianya, Hannah Kritzeck juga ingin mendapatkan kekasih. Namun Hannah dihadapkan pada tantangan bahwa tinggi tubuhnya tak sama dengan teman-teman sebayanya karena kondisi langka yang dibawanya sejak lahir.

Hannah terlahir dengan primordial dwarfism, sebuah kondisi yang menyebabkan penderitanya mempunyai perawakan tubuh yang pendek. Tapi bukan sekadar pendek, sebab kondisi ini juga mengakibatkan munculnya gangguan kesehatan pada si penderita, di antaranya risiko aneurisma otak dan rentang usia yang pendek.

Primordial dwarfism sendiri tergolong langka sebab hanya terjadi pada 100 orang saja di dunia. Beruntung bagi Hannah, gadis yang kini memasuki usia 19 tahun itu kemudian diadopsi oleh keluarga Jackie dan Larry Kritzeck dan tumbuh besar di Minnesota, AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Nathan, Bayi yang Lahir dari Ayah dan Ibu yang Sama-sama Alami Kekerdilan

"Saya selalu tahu jika saya berbeda dengan kakak-kakak saya, Mark dan Kelly. Tinggi mereka rata-rata. Namun ayah dan ibu memastikan masa kecil saya tak ada bedanya dengan anak normal," ungkapnya seperti dikutip dari Mirror, Jumat (13/2/2015).

Sejumlah peralatan rumah tangga di rumah pun telah disesuaikan dengan kebutuhan Hannah. Seperti saklar lampu yang dipasang lebih rendah dan bangku yang diletakkan di kamar mandi atau dapur karena Hannah tak bisa menjangkau shower dan tempat cuci piring.

Terlepas dari itu, Hannah adalah remaja yang tegar. Ia tak gentar meski harus menjalani pemeriksaan rutin yang diakibatkan oleh kondisinya, termasuk scan MRI untuk memastikan risiko aneurisma pada otaknya. Dan karena gigi dan mulutnya begitu kecil, Hannah juga harus memakai implan gigi agar bisa tetap berbicara dan makan secara normal.

Seperti tak peduli pada kondisinya, Hannah pun aktif berlatih tari, bahkan sejak usia dua tahun. Padahal Hannah juga mengidap skoliosis atau pembengkokan tulang belakang, dan dua lempeng titanium telah terpasang di punggungnya sejak usianya masih belia.

Namun ini semua tak menghalangi passion Hannah untuk menari. "Saya suka menari karena ini saya jadi nyaman. Tari hip hop membuat saya merasa kuat, sedangkan balet menenangkan saya," katanya.

Lucunya, seperti halnya remaja pada umumnya, kini satu-satunya hal yang dikhawatirkan Hannah hanyalah ia ingin memiliki seorang kekasih. "Pria idaman saya adalah pria dengan bola mata biru, berambut coklat dan mohawk, yang pasti seseorang yang bisa melindungiku. Dan saya ingin menikah suatu saat nanti, lantas memiliki dua anak, satu laki-laki dan satu perempuan," harapnya.

Mendengar hal itu, gantian sang ibu, Jackie (63) yang cemas. Dengan kondisi Hannah, ia tak yakin Hannah bisa sampai ke masa itu. Kendati demikian ia terus mendorong putri bungsunya untuk menjalani hidup semaksimal mungkin.

"Saya ingin kami mulai membicarakan ini. Tapi pada akhirnya kami memintanya untuk menjalani hidup seperti takkan ada hari esok, dan kami biarkan dia mencoba menggapai impiannya," tutupnya.

Baca juga: Ini Dia Keluarga 'Kurcaci' Terbesar di Dunia

(lil/vit)

Berita Terkait