Perlu diketahui, sembelit atau konstipasi adalah gangguan BAB yang ditandai keluarnya tinja yang sulit, keras, tidak basah dengan ukuran lebih besar dari biasanya atau frekuensi BAB kurang dari 3 kali seminggu. Nah, pada bayi berusia 6 bulan ke bawah apalagi yang mendapat ASI eksklusif bisa saja tidak BAB berhari-hari, bahkan bisa sampai 14 hari.
"Bayi tidak BAB (bayi usia di atas 6 minggu ya) bukan dinamakan sembelit karena walaupun frekuensi BABnya kurang, tapi biasanya pada bayi ASI eksklusif, pada saat BAB tinjanya biasa saja bukan yang keras, sulit keluar atau tidak basah," tutur dr Meta Hanindita, SpA, dari RSUD Dr Soetomo Surabaya, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Senin (12/10/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika anak berusia di bawah satu tahun, sambung dr Meta, perlu jadi perhatian bila keluarnya tinja pertama lebih dari 48 jam setelah lahir. Selain itu bila diare disertai darah, muntah kehijauan atau teraba benjolan di perut.
Cermati pula bila sembelit disertai dengan perut kembung, lemah otot kaki, selalu tampak lelah, denyut nadi lambat dan gagal tumbuh. "Juga diare atau pneumonia (radang paru) berulang. Serta anus yang tidak tampak normal baik bentuk maupun posisi," ucap dr Meta.
Bila hal-hal itu terjadi, jangan tunda untuk membawa bayi Anda ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan.
Baca juga: Ada Sisa Sayur pada Feses Bayi, Normal atau Tidak? (vit/up)











































