Pada Anak-anak, Batuk Lebih Umum Jadi Gejala Asma daripada Sesak Napas

Pada Anak-anak, Batuk Lebih Umum Jadi Gejala Asma daripada Sesak Napas

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Rabu, 04 Nov 2015 19:23 WIB
Pada Anak-anak, Batuk Lebih Umum Jadi Gejala Asma daripada Sesak Napas
Foto: Thinkstock
Jakarta - Sesak napas sering dikira gejala asma paling umum pada anak-anak. Padahal menurut dokter tidak begitu.

dr Prasenohadi, SpP, KIC, PhD dari RS Siloam Asri mengatakan pada anak-anak, batuklah yang menjadi gejala paling umum. Hanya saja, batuk yang dialami anak sering tidak dikaitkan dengan asma oleh orang tua.

"Malah seringnya dikira TBC (tuberkulosis -red). Soalnya asma itu bukan dikira penyakit paru-paru, tapi penyakit kerongkongan," tutur dr Prasenohadi, dalam temu media di Hotel Aryaduta, Jl Garnisun Dalam, Karet Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (4/11/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Anak Diimunisasi Saat sedang Batuk atau Pilek, Boleh Atau Tidak?

Batuk akibat TBC akan hilang jika dilakukan pengobatan dengan antibiotik oleh dokter. Namun pada batuk akibat asma, meski diberikan antibiotik batuk tidak akan hilang. Ketika itu orang tua baru mencari opini lain dan ketahuan ternyata anak mengalami asma.

Pada anak, asma biasanya muncul ketika usia sekolah dasar. Hal ini biasanya muncul ketika anak mulai beraktivitas fisik secara rutin.

Secara umum, dr Prasenohadi menjelaskan ada 4 gejala asma. Pertama adalah batuk. Batuk biasanya memburuk di malam dan pagi hari sehingga membuat pasien sulit tidur. Kedua adalah mengi atau suara melengking ketika bernapas.

Baca juga: Bayi Batuk Tak Sembuh-sembuh, Ternyata Ada Lampu LED di Dekat Paru-paru

Ketiga adalah dada sesak. Dada sesak membuat pasien seperti ada yang meremas atau menindih dada hingga sulit bernapas. Terakhir adalah napas pendek. Napas pendek membuat pasien sering kehabisan napas seperti tidak bisa mendapatkan udara.

"Tapi belum tentu orang yang memiliki gejala ini berarti mengidap asma. Asma penyebabnya heterogen dan tidak bisa ditentukan dari satu gejala saja. Harus didiagnosa dokter," pungkasnya.

(mrs/vit)

Berita Terkait