"Setiap cedera dapat menimbulkan stress pada tubuh, tergantung derajatnya. Biasanya memang hanya terasa hangat di lokasi yang cedera, namun peningkatan ringan dari suhu tubuh selama beberapa hari masih wajar," jelas spesialis orthopaedi dan traumatologi dari Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, dr Andri Primadhi, SpOT, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Kamis (19/11/2015).
dr Michael Triangto, SpKO, ahli kesehatan olahraga dari RS Mitra Kemayoran beberapa waktu lalu mengatakan hal senada. Cedera bisa terasa sakit, panas dan hangat. Bahkan bisa juga teraba ada cairan di dalamnya, sehingga jangan tunda untuk memeriksakannya ke dokter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait badan anak yang teraba lebih hangat, pastikan untuk mengukurnya menggunakan termometer. Jika demamnya tinggi dan menetap, maka perlu diwaspadai adanya kondisi lain yang menyertai. "Misalnya infeksi dari luka yang terbuka, atau memang ada penyakit lain yang kebetulan menyertai," imbuh dr Andri.
Bagaimana jika ada pembengkakan di sekitar area yang cedera? Menurut dr Andri, suatu cedera biasanya diikuti dengan pembengkakan sebagai sebuah respons inflamasi. Sebetulnya kondisi ini merupakan tahapan awal untuk mulainya proses penyembuhan.
"Kemerahan dan rasa hangat terjadi karena peningkatan aliran darah, sedangkan bengkak terjadi karena pergerakan cairan dan sel darah putih ke daerah yang cedera. Nyeri bisa timbul karena timbulnya zat-zat perangsang nyeri dan penekanan saraf akibat bengkak," terang dr Andri.
Baca juga: Membedakan Terkilir dan Patah Tulang pada si Kecil
(vit/fds)











































