Tepis Bullying, Remaja Tanpa Anus dan Rahim Ini Bikin Pidato Emosional

Tepis Bullying, Remaja Tanpa Anus dan Rahim Ini Bikin Pidato Emosional

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Selasa, 24 Nov 2015 12:31 WIB
Tepis Bullying, Remaja Tanpa Anus dan Rahim Ini Bikin Pidato Emosional
Foto: Louis Elliott/YouTube
Wellington - Tampak luar, mungkin tak ada yang terlihat berbeda pada fisik remaja ini. Namun ia terlahir tanpa organ penting seperti anus dan rahim. Bahkan karena kondisinya, ia juga mendapat tindakan tak menyenangkan dari teman-temannya.

Gadis yang hanya diketahui bernama Aiesha ini mendapat perhatian publik setelah videonya tengah berpidato di hadapan teman-teman sekelasnya di sebuah sekolah menengah di Selandia Baru diunggah ke situs berbagi YouTube.

Menurut sang ibu, Louis Elliott yang juga mengunggah video itu, ini adalah untuk pertama kalinya gadis yang minder itu akhirnya berani menyuarakan dirinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di awal pidato, Aiesha menceritakan dukanya menjadi gadis yang dianggap tidak 'normal'. Gadis berumur 14 tahun itu tak pernah diajak menginap di rumah teman-temannya, selalu didampingi saat mengikuti perkemahan musim panas, atau tak diajak berenang dengan teman-teman sekolahnya.

Dari situ, ia lantas sampai pada pertanyaan baru tentang konsep 'normal' itu sendiri. "Apa artinya 'normal'? Siapa yang dianggap 'normal'? Apa itu 'normal'. Satu-satunya hal yang aku tahu, menjadi normal tidak sama rasanya dengan merasa 'normal', karena menjadi normal adalah melakukan sesuatu yang orang lain lakukan," paparnya dalam pidato seperti dikutip dari YouTube, Selasa (24/11/2015).

Baca juga: Jahit Ulang, Solusi BAB yang Merembes ke Vagina Usai Melahirkan

Gadis yang sejak lahir sudah tidak memiliki anus, organ vagina, dan rahim serta kehilangan satu ginjal itu juga mengungkapkan perjuangannya dari hari ke hari untuk bisa hidup 'normal'. "Saya di-bully setiap hari. Saya dianggap menjijikkan, aneh, jelek, dan tidak menyenangkan. Saya direndahkan hanya karena saya tidak akan pernah memiliki anak," lanjutnya.

Bahkan suatu ketika Aiesha diberitahu bahwa dunia akan jauh lebih baik tanpa dirinya, dan Aiesha pernah meyakini itu. Bagaimana tidak, jangankan teman-temannya, gadis berambut pirang itu juga mengatakan tak jarang kakak-kakaknya sendiri juga mengejek dirinya.

Karena keadaannya, Aiesha sudah bolak-balik ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Baru-baru ini ia mendapatkan appendicovesicostomy, atau prosedur untuk mengkompensasi organ-organnya yang hilang agar Aiesha dapat hidup dengan nyaman.

Setelah dirasa cukup dewasa untuk memahami kondisinya, Aeisha pun berniat untuk mendapatkan transplantasi rahim agar kelak ia bisa berkeluarga dan mempunyai keturunan.

Baca juga: Bentuk Kelamin Tidak Jelas Bisa Diperbaiki, Ini yang Perlu Diperhatikan
     
Colostomy Association menanggapi video Aiesha dengan mengatakan kondisi yang dialami gadis asal Selandia Baru itu memang langka. Namun mereka kagum dengan keberanian Aiesha.

"Kira-kira ada empat anak yang lahir setiap hari dengan kondisi seperti ini, termasuk mereka yang memiliki gangguan usus, dan mereka terus saja mendapat pengucilan, dipermalukan dan bullying," bunyi pernyataan dari Colostomy Association.

Dan mereka berharap pidato Aiesha mampu menghentikan stigma yang membayangi orang-orang dengan kondisi yang sama sepertinya. Sedangkan video pidato Aiesha yang bertajuk 'The New Normal!' itu telah ditonton sebanyak 56.173 kali sejak diunggah pada 22 Oktober lalu, dan mendapat banyak respons positif.

(lll/vit)

Berita Terkait