Bangun dari Tidur, Tahu-tahu Si Kecil Tak Bisa Bicara Lagi

Bangun dari Tidur, Tahu-tahu Si Kecil Tak Bisa Bicara Lagi

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Senin, 14 Des 2015 07:07 WIB
Bangun dari Tidur, Tahu-tahu Si Kecil Tak Bisa Bicara Lagi
Foto: Gazette Live
Redcar, Inggris - Seperti malam-malam biasanya, Ross Griffiths selalu berpamitan menjelang tidur. Kendati ia baru bisa mengatakan 'night night'. Maklum, Ross baru berumur 16 bulan, jadi bicaranya belum begitu fasih.

Namun hal aneh terjadi pada si kecil pagi itu, tepatnya di tahun 2012 lalu. Ross yang selalu berteriak memanggil ayah ibunya saat terbangun, kali itu ia hanya bisa menangis keras-keras.

"Kami tak melihat ada luka di tubuhnya atau apa. Kami kebingungan," tutur sang ibu, Becky Lane seperti dikutip dari Gazette Live, Senin (14/12/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Becky makin nelangsa melihat putranya menjedotkan kepalanya berulang kali ketika ia tak bisa mengutarakan apa yang diinginkannya. Selain tak bisa berkomunikasi, Ross dikabarkan mengalami perubahan mood yang tak terkendali.

Baca juga: Cerita Grant, Bocah yang Lahir Tanpa Kotak dan Pita Suara

Selepas itu Ross dibawa menemui beberapa dokter anak dan spesialis lain untuk menjalani beragam tes. Tujuannya hanya satu, mencari tahu apa yang terjadi pada bocah ini.

Namun hingga 3,5 tahun berlalu, jawaban tak kunjung mereka temukan. Becky dan suaminya, Craig pun hanya bisa menunggu sambil membantu Ross belajar bicara lagi.

Hingga akhirnya dua minggu lalu, barulah misteri ini terpecahkan. Ross rupanya mengidap sebuah genetik yang sangat langka, yang hanya disebut '15q11.2', di mana salah satu kromosomnya hilang, yaitu kromosom 15.

Ketika diagnosis Ross akhirnya ditemukan, kemampuan bicara bocah ini perlahan mulai kembali. Ross juga sudah menguasai bahasa isyarat yang diajarkan secara privat kepadanya. Namun si bungsu yang tinggal di Redcar, Inggris ini masih malu-malu menggunakannya di luar rumah.

Untung Becky dan berinisiatif untuk meminta Santa Klaus dari Cleveland Centre di Middlesbrough berkunjung ke rumah mereka. Santa yang mereka undang juga bukan sembarangan, karena dapat berkomunikasi dengan bahasa isyarat.

Tak disangka, ketika ditawari, Ross pun langsung mau. Harapannya, si kecil tak malu lagi bila harus berbicara dengan bahasa tersebut ketika diajak keluar rumah, termasuk saat berada di sekolah nantinya.

"Cara bicaranya masih sangat sulit dipahami, kami seperti mengajari balita yang baru belajar bicara. Kata-katanya pun baru keluar Januari lalu," lapor Becky. Setidaknya kemajuan yang terlihat pada diri Ross sudah cukup membuat keluarganya lega.

Baca juga: Tips Psikolog Atasi Anak yang Suka Teriak-teriak (lll/up)

Berita Terkait