Genetik Berperan Besar Tentukan Masa Pubertas Anak

Genetik Berperan Besar Tentukan Masa Pubertas Anak

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Senin, 18 Apr 2016 18:33 WIB
Genetik Berperan Besar Tentukan Masa Pubertas Anak
Foto: Thinkstock
Jakarta - Pubertas pada anak datang berbeda-beda. Sebagian memasuki masa puber di usia 9-11 tahun, sebagian lagi puber ketika sedikit lebih tua. Apa penyebabnya?

Studi yang dilakukan oleh Dr Christine Wohlfahrt-Veje dari University of Copenhagen menyebut genetik berperan besar dalam menentukan usia berapa anak mengalami masa puber. Jika orang tua mengalami puber lebih awal, kemungkinan besar anak juga mengalami hal yang sama.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa anak, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki kemiripan dengan orang tua perihal usia memasuki masa puber," tutur dr Christine, dikutip dari Reuters, Senin (18/4/2016).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Tak Disunat, Bayi Laki-laki Disebut Berisiko Punya Masalah di Kemaluannya

Penelitian dilakukan kepada 672 anak perempuan dan 846 anak laki-laki. Pubertas dilihat dari pertumbuhan rambut kemaluan serta ukuran payudara bagi perempuan.

Selama 7 tahun, peneliti membandingkan fase puber anak-anak dengan orang tuanya. Ditemukan bahwa anak dari orang tua yang mengalami puber lebih awal memiliki fase puber yang sama, kurang lebih 6-9 bulan lebih awal daripada anak-anak lain seusianya.

Namun hal ini tak terlalu nampak pada perempuan. Penelitian menemukan bahwa pertumbuhan payudara tidak berbanding lurus dengan usia puber ayah maupun ibu. Karena itu, peneliti berkesimpulan bahwa pertumbuhan payudara lebih dikaitkan dengan kondisi lingkungan.

"Misalnya pola makan, atau pola asuh dari orang tua. Kami menemukan bahwa pertumbuhan payudara pada anak perempuan bisa terjadi bahkan di usia 7-8 tahun," urainya.

Sebelumnya, sebuah studi menemukan bahwa sebanyak 5.600 anak perempuan usia 9 hingga 14 tahun, yang minum lebih dari 1,5 porsi minuman manis memiliki periode pubertas 3 bulan lebih awal dibandingkan mereka yang hanya konsumsi sedikit minuman manis.

Dari studi yang diterbitkan bulan Januari di jurnal Human Reproduction itu, berarti menyatakan adanya hubungan antara konsumsi minuman manis yang memicu menstruasi dini. Selain konsumsi minuman manis seperti soda, sirup atau teh manis, jumlah makanan yang dikonsumsi dan seberapa seringnya olahraga juga memiliki kaitan.

Baca juga: Agar Wajah Tak Bolong-bolong, Jangan Pencet Jerawat yang Muncul di Wajah (mrs/vit)

Berita Terkait