Dua studi yang dilakukan University of California, Los Angeles (UCLA) meneliti pengaruh menopause dan gangguan tidur pada proses penuaan. Kedua penelitian ini menggunakan usia biologis untuk memantau perubahan dalam gen tubuh. Untuk studi ini, peneliti melibatkan 3.100 wanita.
Selama studi, peneliti memantau metilasi atau zat kimia yang berhubungan dengan penuaan untuk mengukur umur biologis melalui sel dalam darah, air liur, dan cairan dalam pipi. "Hasilnya penuaan terjadi lebih cepat 6 persen saat tubuh mengalami menopause," tutur Steve Horvarth, penulis senior kedua studi sekaligus professor genetik dan biostatik manusia di David Geffen of Medicine, UCLA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari ucla.edu, disebutkan bahwa wanita yang memasuki menopause di umur yang lebih muda mengalami penuaan lebih cepat, dibanding wanita yang menopause beberapa tahun kemudian, dengan umur kronologis yang sama. Sementara, wanita yang mengalami gejala seperti gelisah saat tidur, terbangun di malam hari, sulit tidur, dan bangun terlalu pagi juga memiliki usia biologis yang lebih tua, dibanding wanita dengan usia kronologis yang sama, namun tidak melaporkan gejala tersebut.
Penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan kerusakan sel dan memicu penuaan secara biologis. Studi menyebutkan penuaan yang terjadi pasca menopause akan bertambah buruk dengan timbulnya gejala insomnia.
Namun menurut Judith Carroll, asisten profesor psikiatri di UCLA Semel Institute for Neuroscience and Human Behavior and the Cousins Center for Psychoneuroimmunology, ada cara yang dapat menurunkan risiko terjadinya penuaan yang cepat.
"Gunakan umur biologis untuk melihat tingkat sel penuaan dalam tubuh dan lakukan terapi untuk perlambat proses penuaan biologis tersebut," kata Carrol.
Baca juga: Kebiasaan Merokok Bikin Wanita Menopause Lebih Cepat Ompong (rdn/vit)











































