Kainoa memiliki gangguan autisme cukup parah yang membuatnya sensitif terhadap stimulus indra peraba. Sentuhan oleh orang lain dapat membuat Kainoa merasa tak nyaman kesakitan sehingga dirinya tak pernah berhasil membangun ikatan sosial dengan orang lain.
Shanna beberapa kali berjuang mengikutkan Kainoa pada berbagai macam terapi namun tak pernah berhasil. Sampai setelah dua tahun menunggu keduanya berangkat dari rumah mereka di Jepang ke Amerika Serikat untuk menerima seekor anjing peliharaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Foto ini menangkap wajah seorang ibu ketika melihat anaknya yang tidak bisa ia peluk, mandikan, kenakan pakaian, dan sentuh dengan sendirinya berbaring di atas anjingnya yang baru tanpa kata-kata," tulis Shanna dalam halaman Facebook Love What Matters seperti dikutip dari BBC, Rabu (26/10/2016).
Foto: bbc |
"Sebagai seorang ibu saya sudah melihat banyak momen menyakitkan yang dialami anak saya. Tak terhitung berapa kali saya menangis karenanya. Namun kemarin saya menangis karena alasan yang berbeda, ini adalah perasaan yang tak bisa dilukiskan," sambung Shanna.
Penggunaan hewan terapis untuk membantu pasien dengan kondisi tertentu kini memang makin populer. Tempat Tornado dilatih misalnya, 4 Paws For Ability, memang sengaja menyediakan anjing untuk anak dengan kebutuhan khusus atau veteran perang yang alami kecacatan.
Kisah Kainoa dan Tornado sendiri kini viral di Facebook dengan lebih dari 250 ribu orang telah menyebarkannya.
"Entah kenapa saya merasa karena ini, karena Tornado, semua akan baik-baik saja," pungkas Shanna.
Baca juga: Wah! Kucing Bantu Balita Autistik Ciptakan Lukisan Bernilai Seni
(fds/vit)












































Foto: bbc