Sebaliknya, survei yang sama juga menemukan hanya 25,6 persen anak usia 6 tahun dan 42,3 persen anak usia 12 tahun di Indonesia yang bebas dari karies gigi (gigi berlubang).
Data ini diperoleh dari hasil survei Kesehatan Gigi Nasional yang diselenggarakan tahun 2015-2016 oleh Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Ikatan Profesi Kedokteran Gigi Masyarakat Indonesia (IPKESGIMI), serta PT Unilever Indonesia.
Foto: Muhammad Aminudin/detikHealth |
"Rendahnya angka bebas karies disebabkan oleh kebiasaan menyikat gigi yang salah dan tidak rutin berkunjung ke dokter," kata peneliti IPKESGIMI drg Melissa Adiatman di sela penutupan Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2016 di Universitas Brawijaya, Senin (28/11/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun kasus terbanyak yang ditemui di lapangan adalah anak baru diajak mengunjungi dokter gigi ketika gigi dalam kondisi rusak atau sakit.
"Disini kadang pentingnya merawat gigi tanpa menunggu sakit terlebih dahulu. Orang tua memiliki peran penting untuk mengedukasi anak-anaknya bagaimana cara merawat gigi serta rutin periksa ke dokter," beber drg Melissa.
Baca juga: Keseringan Minum Susu Sampai Ketiduran, Ini Efeknya bagi Gigi si Kecil
Foto: Muhammad Aminudin/detikHealth |
Sebagai tindak lanjutnya, drg Melissa mengaku akan menyampaikan data ini kepada Kementerian Kesehatan agar target Indonesia Bebas Karies di tahun 2030 dapat tercapai.
Sejak tahun 2000, WHO dan FDI juga telah menargetkan minimal 50 persen anak-anak usia 5 sampai 6 tahun telah terbebas dari karies gigi.
"Jika program ini benar-benar dilaksanakan, minimal di tahun 2018, kondisi kesehatan gigi bayi sudah mulai dijaga," ujarnya.
Baca juga: Infografis: Aturan yang Mesti Diperhatikan Orang Tua Saat Ajari Anak Menyikat Gigi (lll/vit)












































Foto: Muhammad Aminudin/detikHealth
Foto: Muhammad Aminudin/detikHealth