Sebab, seperti penuturan psikolog anak Astriw W.E.N, MPsi, Psikolog dari PION Clinician, untuk anak-anak usia dua tahun, penting bagi orang tua memenuhi kebutuhan sensorinya, dengan memberi stimulasi pada kemampuan sensorinya.
"Indranya apa aja? Yaitu kulit, dia bisa meraba, dia bisa merasakan berbagai macam tekstur dan melihat berbagai macam bentuk. Misalnya, bulu ayam yang dicat warna-warni itu ditiup, dikumpulkan lagi, bisa jadi kegiatan mengasyikkan untuk anak lho," tutur Astrid saat berbincang dengan detikHealth baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jangan Main Gadget Terus, Ini 5 Manfaat Sehat Anak Bermain di Luar Rumah
Atau bisa saja jika anak ingin membantu sang ibu memasak atau membuat kue, menurut Astrid itu tak masalah asal perhatikan pula aspek keamanannya ya Bunda. Dengan membantu ibu membuat kue, anak bisa merasakan berbagai tesktur saat dia menepuk tepung atau menyentuh salah satu bahan kue misalnya, demikian dikatakan Astrid.
"Jangan lupa saat kita masak atau bikin kue, terus anak melakukan sesuatu di sebelah, sesekali ajak dia berinteraksi. Selain bisa memberi dia pengetahuan, itu membuat anak juga merasa diperhatikan," kata Astrid.
Lalu di waktu mandi, saat anak hendak main air sejenak, ayah dan ibu bisa membolehkannya. Kemudian, kegiatan mandi termasuk menggosok gigi bisa makin mengasyikkan dengan mengajak anak bernyanyi.
"Cuma memang goalnya bukan anak berhasil melakukan sesuatu itu, tapi anak enjoying momennya, enjoy saat dia pegang selang pas cuci motor, merasakan ada tepung dipukul, terus dia melihat ada binatang aneh di taman, dia berani pegang kucing. Jadi pengalaman itu yang penting," tutur Astrid.
Baca juga: Survei: Orang Tua dan Anak Habiskan Waktu Sama Banyaknya Bermain Gadget (rdn/up)











































