Jakarta -
Pembentukan body image atau citra diri pada anak, terutama anak pra-remaja, sangat dipengaruhi oleh orang tua. Untuk itu, orang tua perlu hati-hati sangat mengomentari tubuh anak agar kelak ia tak memiliki body image yang negatif.
Orang yang memiliki body image negatif lebih berisiko mengalami gangguan makan, mood yang buruk serta rasa percaya diri yang rendah. Oleh karena itu, orang tua harus berperan dalam menjaga anak memiliki citra diri yang positif dengan tidak melakukan kesalahan-kesalahan ini.
Apa saja? Dirangkum detikHealth dari berbagai sumber, berikut 4 kesalahan orang tua yang bisa membuat anak memiliki body image negatif:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Foto Wanita Pakai Celana Jeans untuk Bentuk Body Image Positif Ini Jadi Viral
1. Mencela tubuh anak
Foto: Asianwiki.com
|
Mungkin orang tua berniat untuk membuat anak lebih mawas soal berat badannya yang meningkat. Tapi jika dilakukan dengan tidak baik, yang ada anak malah akan membenci tubuhnya.
Maka dari itu, hindari kata-kata seperti "kok perutnya gendut," "ih perutnya buncit," atau "kamu makannya jangan banyak-banyak kan udah gembrot," yang dapat membuat anak memiliki citra diri yang negatif.
2. Poles-poles gambar
Foto: thinkstock
|
Agar anak terlihat ramping, ada orang tua yang memoles gambar yang diambil lewat kamera dengan aplikasi tertentu. Sekilas terkesan tidak berbahaya, namun hal ini bisa membuat anak memiliki citra negatif soal tubuhnya.
Ketika anak mengetahui orang tua memoles gambar dan diunggah ke media sosial, anak akan bertanya mengapa hal itu perlu dilakukan, yang berujung pada pemikiran ayah dan ibunya tidak puas dengan tubuh yang dimiliki si anak.
3. Membatasi aktivitas anak
Foto: Thinkstock
|
Membatasi aktivitas anak dilakukan orang tua untuk mencegah anak kecewa, namun malah membuat anak memiliki citra diri negatif. Misalnya dengan melarang anak ikut klub basket karena badannya pendek atau tubuhnya terlalu gemuk.
Hal ini malah membuat anak menyalahkan keadaan dan bisa membuatnya rendah diri.
4. Memaksa anak diet
Foto: Thinkstock
|
Ketika berat badan anak sudah melebihi standar normal, orang tua patut khawatir. Namun jangan sampai memaksa anak untuk diet terlalu ketat karena berisiko menyebabkan gangguan makan.
Lebih baik orang tua mengganti menu makan anak sehari-hari dengan menu yang lebih sehat, dan memberikan konsep mana makanan yang boleh dikonsumsi setiap hari dan mana yang hanya boleh dikonsumsi per minggu.
Mungkin orang tua berniat untuk membuat anak lebih mawas soal berat badannya yang meningkat. Tapi jika dilakukan dengan tidak baik, yang ada anak malah akan membenci tubuhnya.
Maka dari itu, hindari kata-kata seperti "kok perutnya gendut," "ih perutnya buncit," atau "kamu makannya jangan banyak-banyak kan udah gembrot," yang dapat membuat anak memiliki citra diri yang negatif.
Agar anak terlihat ramping, ada orang tua yang memoles gambar yang diambil lewat kamera dengan aplikasi tertentu. Sekilas terkesan tidak berbahaya, namun hal ini bisa membuat anak memiliki citra negatif soal tubuhnya.
Ketika anak mengetahui orang tua memoles gambar dan diunggah ke media sosial, anak akan bertanya mengapa hal itu perlu dilakukan, yang berujung pada pemikiran ayah dan ibunya tidak puas dengan tubuh yang dimiliki si anak.
Membatasi aktivitas anak dilakukan orang tua untuk mencegah anak kecewa, namun malah membuat anak memiliki citra diri negatif. Misalnya dengan melarang anak ikut klub basket karena badannya pendek atau tubuhnya terlalu gemuk.
Hal ini malah membuat anak menyalahkan keadaan dan bisa membuatnya rendah diri.
Ketika berat badan anak sudah melebihi standar normal, orang tua patut khawatir. Namun jangan sampai memaksa anak untuk diet terlalu ketat karena berisiko menyebabkan gangguan makan.
Lebih baik orang tua mengganti menu makan anak sehari-hari dengan menu yang lebih sehat, dan memberikan konsep mana makanan yang boleh dikonsumsi setiap hari dan mana yang hanya boleh dikonsumsi per minggu.
(mrs/vit)