Pada anak usia pra remaja atau 9-12, saat salah satu orang tua menjalani hukuman penjara, kekhawatiran kapan ia bisa bertemu dengan ayah atau ibunya bisa muncul, demikian disampaikan psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani, M.Psi., Psikolog.
Jika memang memungkinkan anak menjenguk orang tuanya, bisa ditetapkan waktu misalnya bagaimana jika minggu depan anak diajak menengok ayah atau ibunya. Namun, jika tidak memungkinkan bagi anak menengok orang tuanya, jangan beri anak harapan palsu misalnya mengatakan 'Iya nanti kita tengok ayah ya'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, seberapa penting mengajak anak menengok orang tuanya yang sedang di penjara? Menurut Nina, itu tergantung pada kondisi, misalnya kondisi penjara tersebut. Jika memang penjara tersebut kurang ramah pada anak, sebaiknya jangan ajak anak menjenguk. Namun, misalkan kondisi penjaranya ramah anak dan memang diperbolehkan, silakan ajak anak menjenguk orang tuanya.
"Kalau nggak memungkinkan, nggak usah dipaksakan anak menjenguk daripada memunculkan trauma yang lain. Ketika anak nggak bisa jenguk, tapi ibu mau jengkuk, tanya ke anak apa ang mau dititipkan ke bapak. Apakah anak mau titip surat atau mainanannya. Jadi ada koneksi," tambah Nina yang praktik di Klinik Terpadu Universitas Indonesia, Depok, ini.
Baca juga: Cerita di Balik Ibu dan Dua Buah Hatinya yang Tidur Lelap Berdampingan
Ketika anak bisa menjenguk orang tuanya di penjara, manfaat yang bisa didapat lebih pada momen antar mereka. Terlebih, tidak hanya anak yang mendapatkan sesuatu di mana rasa rindunya terobati, tetapi rindu si orang tua juga bisa terobati. Selain melepas rasa rindu, orang tua dan anak juga bisa bertemu dan mengobrol secara langsung di mana dua hal itu adalah salah satu kebutuhan keluarga.
Nina menambahkan, kadang kala anak juga berpikir ketika orang tuanya misalkan ayah yang menjadi sumber nafkah keluarga dipenjara, bagaimana dengan kehidupan mereka selanjutnya. Menurut Nina, orang tua di rumah atau keluarga lain perlu menyampaikan bahwa sekuat tenaga keluarga akan tetap menjamin kebutuhan anak akan tetap terpenuhi.
"Bisa dikatakan pula mungkin ini adalah saat-saat susah untuk kita tapi papa atau mama akan sangat berusaha agar kamu tetap sekolah, makan, dan kebutuhan kamu terpenuhi. Kemudian, kadang anak bertanya apakah dengan masuk penjara berarti papa atau mamanya orang jahat. Kita perlu netralisir, bahwa papa atau mamanya melakukan kesalahan dan harus dihukum. Tapi, papa atau mama tetap sayang sama kamu dan nggak jahat sama kamu," pungkas Nina yang juga praktik di Tiga Generasi ini.
Baca juga: Kisah Viral Ibu Tak Bolehkan Anaknya Berbagi dan Tuai Pro Kontra
(rdn/vit)











































