Gadis yang diketahui bernama Tulasi Shahi tersebut digigit dua kali oleh ular berbisa, dan dinyatakan meninggal pada Jumat (7/7/2017) waktu setempat. Kepala distrik Dailekh, tempat Shahi tinggal, menyebut gadis itu sempat bertahan hidup beberapa jam.
"Ia sempat bertahan hidup selama 7 jam pasca digigit ular berbisa, namun meninggal karena terlambat mendapat pertolongan medis," ungkap Surya Bahadur Shahi, Kepala distrik Dailekh, dikutip dari AFP.
Baca juga: Gara-gara Menstruasi Dianggap Tabu, Gadis Ini Meninggal di 'Pengasingan'
Dikatakan Surya, hal ini terjadi karena keluarga membawa gadis tersebut ke dukun kampung, bukan klinik atau rumah sakit. Praktik dukun kampung memang masih menjamur di Nepal, meskipun sarana kesehatan sudah cukup memadai.
Pemerintah negara Nepal sejatinya sudah melarang adanya praktik pengasingan perempuan yang sedang menstruasi. Namun di daerah-daerah pedalaman yang tingkat keagamaannya yang cukup tinggi, kepercayaan kuno seperti mengasingkan perempuan yang menstruasi masih dilakukan.
Baca juga: Diyakini Datangkan Musibah, Masih Ada Ibu Hamil di Sini yang 'Diasingkan'
Kepercayaan kuno yang disebut Chhaupadi ini menganggap perempuan yang sedang menstruasi tidak suci dan tabu. Mereka dilarang untuk menyentuh makanan, hewan ternak, artefak keagamaan, hingga pria.
Mereka juga diharuskan tinggal di gubuk khusus yang disebut chhau goth, dan diasingkan sementara oleh penduduk kampung. Risiko kematian bagi perempuan-perempuan ini cukup tinggi karena tingkat higienitas yang rendah, kurang makanan, hingga kedinginan.
Baca juga: Kisah Pria dengan Dua Kaki Tambahan yang Sering Di-bully Orang
(mrs/up)