Ukuran kepala Roona mengecil setelah menjalani operasi pembentukan kembali tulang tengkoraknya sebanyak tiga kali. Direktur bedah saraf di Fortis Hospital, Dr Sandeep Waisya, mengatakan pengeringan cairan di otak Roona sungguh drastis. "Ini mungkin proses terakhir yang dibutuhkan dalam serangkaian penyembuhan Roona," kata Waisya seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (28/6/2013).
Ia manambahkan mungkin Roona masih butuh operasi lainnya meskipun itu tergantung dari hasil observasi dokter selanjutnya. Sejak dirawat pada pertengahan April lalu, Roona sudah mengalami kemajuan yang pesat. Tiga rangkaian operasi yang dilalui balita perempuan ini berhasil mengurangi lingkar kepalanya sebesar 37 inci.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ia bereaksi terhadap rangsangan dan menunjukkan tanda-tanda kemajuan," lanjutnya.
Sementara itu, Fatima (24), mengaku merasa sedih ketika melihat bekas luka pasca operasi. "Saya tahu itu untuk kebaikan anak saya, tapi sebagai ibu sulit bagi saya melihat gadis kecil ini melewati beberapa operasi," kata Fatima.
Biaya rumah sakit yang dibutuhkan Roona sekitar Rp 545 juta. Sedangkan pendapatan orang tua Roona hanya Rp 30 ribu per hari. Sisa biaya yang dibutuhkan pun didapatkan dari sumbangan para dermawan. "Untuk semua orang yang telah membantu Roona, terima kasih," ujar ayah Roona, Abdul.
Awalnya, Dr Waisya mengaku memiliki kekhawatiran pada kondisi Roona. "Perawatan sudah jauh lebih baik dari yang diharapkan," ujarnya. Ukuran kepala Roona berkurang sekitar 30 cm pada operasi pertama dan kemudian berkurang lagi menjadi 54 cm. Dokter berharap ukuran itu masih bisa dikurangi lagi sebesar 10 cm.
Dulunya, kakek dan nenek Roona menolak kehadiran Roona karena ukuran kepalanya yang tidak normal. "Namun sekarang orang tua kami bisa menerimanya sebagai cucu mereka," tutur Abdul.
Fatima juga menambahkan pasca pengobatan, Roona sudah menunjukkan perubahan dalam perilakunya. "Ia sudah mau main untuk pertama kalinya. Maka dari itulah kami berharap Roona segera pulang dan bisa memulai hidupnya sebagai anak normal," pungkasnya.
(vit/vit)











































