Bayi Pertama yang Lahir dengan Mikrosefali Akibat Zika Lahir di Amerika

Bayi Pertama yang Lahir dengan Mikrosefali Akibat Zika Lahir di Amerika

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Selasa, 01 Mar 2016 10:06 WIB
Bayi Pertama yang Lahir dengan Mikrosefali Akibat Zika Lahir di Amerika
Foto: BBC Magazine
Oahu - Meski keterkaitan antara virus Zika dengan mikrosefali belum benar-benar terbukti, namun Brazil bisa jadi mencatatkan rekor sebagai negara dengan kasus mikrosefali yang berkaitan dengan Zika terbanyak di dunia.

Namun baru-baru ini Centers for Disease Control and Protection (CDC) mengumumkan adanya kasus kerusakan otak pertama yang dikaitkan dengan virus Zika, tepatnya di negara bagian Hawaii.

Hawaii State Department of Health mengungkapkan, seorang bayi lahir di sebuah rumah sakit di Oahu dengan mikrosefali atau kepala dan otak yang kecil. Ibunya sempat tinggal di Brazil pada bulan Mei tahun lalu, dan diduga terinfeksi virus saat itu atau ketika usia kehamilannya masih sangat dini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami ikut berduka dengan musibah yang dialami pasangan ibu dan anak ini. Dan kasus ini menunjukkan pentingnya ada rekomendasi perjalanan dari CDC untuk dipahami setiap warga," kata Dr Sarah Park, seorang epidemiolog dari Hawaii, seperti dikutip dari New York Times, Selasa (1/3/2016).

Baca juga: Sementara Zika Masih Dugaan, Hal-hal Ini Sudah Terbukti Picu Mikrosefali

Di hari yang sama, CDC juga mengeluarkan rekomendasi kepada para ibu hamil agar membatalkan perjalanannya ke negara-negara yang terdampak virus Zika, untuk alasan apapun. Begitu pula bagi mereka yang terpaksa harus bepergian ke negara dimaksud dan kebetulan sedang merencanakan kehamilan. Mereka disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu dan diminta untuk melakukan berbagai tindakan pencegahan, terutama dari gigitan nyamuk.

Dr Park menambahkan, meski kasus mikrosefali akibat Zika sudah dilaporkan di Hawaii, sejauh ini baru ada enam warga Hawaii yang dilaporkan mengalami infeksi virus Zika sejak tahun 2014 akibat bepergian ke negara terdampak. Di waktu yang bersamaan, Hawaii juga sedang mengalami wabah demam berdarah, yang kebetulan ditularkan oleh nyamuk yang sama dengan yang membawa virus Zika.

Secara keseluruhan di Amerika dilaporkan ada enam ibu hamil yang mengalami infeksi virus Zika di trimester pertamanya. Selain bayi di Hawaii yang mengalami mikrosefali, dua lainnya keguguran, dua lainnya menjalani terminasi dan satu wanita memutuskan untuk melanjutkan kehamilannya.

Baca juga: Bisa Ditangani, Mikrosefali Bukan Alasan untuk Melakukan Aborsi

Wall Street Journal beberapa waktu lalu melaporkan keterangan dari Kementerian Kesehatan Brazil bahwasanya sejak tanggal 22 Oktober dipastikan hanya ada 583 kasus mikrosefali yang berkaitan dengan virus Zika, dari 5.640 kasus yang diduga berkaitan dengan virus yang dibawa nyamuk Aedes aegypti ini.

Dari hasil tes dipastikan 950 kasus lainnya dinyatakan tidak ada hubungannya dengan Zika atau disebabkan faktor lain maupun bukan tergolong sebagai mikrosefali. Sisanya masih dalam penyelidikan. (lll/up)

Berita Terkait