4 Mitos MPASI: Kenalkan Sayur Dulu Hingga Tunda Telur Sampai Anak 1 Tahun

4 Mitos MPASI: Kenalkan Sayur Dulu Hingga Tunda Telur Sampai Anak 1 Tahun

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Kamis, 18 Agu 2016 20:03 WIB
4 Mitos MPASI: Kenalkan Sayur Dulu Hingga Tunda Telur Sampai Anak 1 Tahun
Foto: thinkstock
Jakarta - Fase pemberian makanan pendamping ASI atau MPASI merupakan salah satu faktor penting bagi perkembangan anak. Sayangnya masih banyak mitos-mitos yang beredar mengenai fase ini dan masih dipercaya oleh sebagian besar orang tua.

Mulai dari dahulukan pemberian sayur daripada buah, hingga penundaan pemberian telur sampai anak berusia 1 tahun untuk mencegah timbulnya alergi. Menurut dokter spesialis anak RSIA Brawijaya Kebayoran Baru, dr Yoga Devaera, SpA(K), ada beberapa fakta yang perlu diketahui orang tua.

Berikut mitos dan fakta tentang pemberian MPASI yang perlu dipahami orang tua, seperti ditulis pada Kamis (18/8/2016):

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mitos 1: Tunda pemberian ikan dan telur sampai anak 1 tahun
Orang tua yang meyakini mitos ini biasanya hanya memberikan sumber karbohidrat, serta menunda pemberian daging, telur dan ikan sampai usia tertentu. Misalnya, orang tua hanya memberikan tepung beras saja di awal pemberian MPASI.

"10 Tahun lalu mungkin wajar seperti ini, tapi kini penelitian membuktikan bahwa penundaan makanan tertentu tak berhubungan dengan alergi. WHO juga merekomendasikan anak diberikan berbagai jenis protein. Untuk telur, tidak apa-apa berikan putih dan kuningnya, tak perlu ditunda-tunda," imbuh dr Yoga.

Mitos 2: Jangan berikan hati pada bayi karena 'beracun'
Masih banyak orang tua yang enggan memberikan hati pada buah hatinya karena organ ini dianggap beracun. Menurut dr Yoga, hati justru sangat baik dikonsumsi anak karena mengandung zat besi yang tinggi. Sejauh ini belum ada bukti bahwa konsumsi hati dapat membuat anak keracunan.

Mitos 3: Kenalkan sayur terlebih dahulu, baru buah
Mitos ini beredar karena sayur dianggap memiliki cita rasa yang lebih tawar dibandingkan buah, sehingga pemberiannya lebih baik didahulukan. Hal ini juga ditampik oleh dr Yoga. Ia mengungkapkan bahwa pemberian sayur terlebih dahulu belum tentu akan membuat si anak doyan makan sayur.

Mitos 4: Jangan kasarkan makanan jika anak belum punya gigi
Karena bayi yang belum punya gigi, sebagian orang tua enggan meningkatkan tekstur makanannya menjadi lebih kasar. Padahal menurut dr Yoga, ini bukanlah alasan untuk tidak melatih anak mengunyah. "Tetap saja di usia 8-9 bulan anak perlu mulai ditingkatkan tekstur makanannya," pesannya.

Baca juga: Ini 4 Manfaat Super ASI untuk Bayi, Masih Ragu Memberikan ASI Eksklusif? (ajg/vit)

Berita Terkait