ASI Belum Keluar, Bayi Baru Lahir Harus Puasa Dulu?

ASI Belum Keluar, Bayi Baru Lahir Harus Puasa Dulu?

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Kamis, 22 Sep 2016 07:32 WIB
ASI Belum Keluar, Bayi Baru Lahir Harus Puasa Dulu?
Foto: thinkstock
Jakarta - Tak semua ibu bisa langsung menyusui bayinya saat lahir, salah satunya karena air susu ibu (ASI) yang belum keluar. Jika demikian, haruskah bayi dipuasakan demi ASI eksklusif?

Menurut dr Badriul Hegar, PhD, SpA(K) dari RS Cipto Mangunkusumo, prinsipnya secara fisiologis memang sebaiknya bayi segera diberikan cairan setelah lahir, guna menstimulasi pematangan epitel saluran cernanya. Dengan begitu, diharapkan produksi enzim di saluran cerna bayi pun akan lebih sempurna.

"Prosedurnya sekarang kan bayi baru lahir ada inisiasi menyusu dini atau IMD, kalau belum berhasil bisa dicoba terus. Sampai kapan? Lihat dulu kondisi klinis bayinya," ujar dr Hegar dalam seminar media 'Nutrition for Long Term Health: The Role of Protein' yang diselenggarakan di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Rabu (21/9/2016).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Malas Perah ASI di Kantor? Hati-hati Produksinya Bisa Turun

dr Hegar menjelaskan tak mutlak bayi perlu dipuasakan sampai maksimal tiga hari, sebab semua bergantung pada kondisi fisik masing-masing bayi itu sendiri.

"Sesegera mungkin lebih baik memang diberi ASI, kalau ASI-nya belum keluar jangan buru-buru beri susu formula. Kalau dibilang tunggu tiga hari, ternyata bayinya kurang cairan kan tidak bisa juga," imbuhnya.

Yang pasti, jika memang ASI belum keluar maka sah-sah saja jika ibu ingin bayinya tidak buru-buru diberikan susu formula. Hanya saja, penting bagi dokter untuk rutin memantau kondisi bayi. Jika memang bayi kurang cairan dan butuh asupan cairan, ibu dan dokter bisa berdiskusi untuk mempertimbangkan solusi alternatif lain.

Baca juga: Pesan Dokter Agar Produksi ASI Tetap Melimpah Meski Anak Sudah Mulai Makan

(ajg/vit)

Berita Terkait