Namun meski melatih si bayi untuk mandiri saat makan, ada ketakutan jika metode ini akan membuat si bayi tersedak. Untungnya hal ini tidak terbukti, setidaknya menurut hasil penelitian University of Otago, Selandia Baru.
Awalnya peneliti mendengar bahwa dari hasil riset American Academy of Pediatrics terungkap bahwa 50 persen kasus tersedak pada bayi disebabkan oleh makanan padat. Dari sini peneliti ingin membandingkan apakah bayi rentan tersedak karena makan sendiri ataukah ketika disuapi dengan sendok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Partisipan juga disarankan untuk mengetes apakah makanan yang akan diberikan ke bayi cukup lunak untuk bisa dihancurkan lidah si kecil; memastikan si bayi duduk tegak saat makan; mengawasi bayi saat makan dan tidak membiarkannya sendirian.
Peneliti lantas mensurvei para orang tua dengan interval waktu tertentu, yaitu di bulan ke-6, 7, 8, 9 dan 12. Di saat survei itu, masing-masing ditanya apakah si kecil mengalami tersedak (makanan tersangkut di saluran napas si bayi) atau gagging (reaksi bayi ketika merasakan akan tersedak, seperti menjulurkan lidahnya ke depan).
Hasilnya, apapun metode makanannya, sepertiga bayi mengalami gagging sedikitnya satu kali di antara umur 6-8 bulan. Hanya saja pada bayi yang makan sendiri, mereka cenderung sering mengalami gagging di usia enam bulan, tetapi di usia 8 bulan kemungkinan untuk gagging jauh berkurang, dibandingkan dengan yang disuapi sendok.
Baca juga: Yuk Perhatikan, Begini Tanda Bayi Sudah Siap Mendapat MPASI
Justru kemudian peneliti menemukan bahwa banyak orang tua yang melakukan kesalahan sehingga bayinya berisiko tersedak, bahkan bagi mereka yang menyuapi bayinya dengan sendok. Kesalahan itu adalah memberi makanan yang rentan mengakibatkan tersedak, seperti kacang, anggur, sayur mentah, apel atau buah berkulit keras, popcorn dan sosis.
Di kedua kelompok, 52 persen bayi diberi makanan yang berisiko tinggi memicu tersedak saat usia mereka 7 bulan dan 94 persen saat usianya memasuki 12 bulan. Ini artinya orang tua harus belajar memahami makanan seperti apa saja yang harus dihindari diberikan kepada anak, jika memang mereka ingin melatih anak untuk mandiri ketika makan.
"Pengawasan yang ketat ketika anak makan juga lebih penting untuk menghindari tersedak, bukannya metode makan yang digunakan anak," simpul ketua tim peneliti, Dr Rachel Taylor seperti dilaporkan CNN.
Baca juga: Agar Bayi Tak 'Kaget', Perhatikan Hal Ini Saat Akan Memulai Fase MPASI (lll/vit)











































