Jakarta -
Dalam video yang viral di medsos baru-baru ini, bulu amat halus pada bayi baru lahir atau lanugo dikira duri. Tak pelak, soal 'duri' yang keluar dari punggung bayi dan sejatinya adalah lanugo jadi perbincangan.
"Itu bulu kuduk biasa. Namanya lanugo. Kayak bulu halus yang nantinya memang bakal rontok sendiri," tegas dr Meta Hanindita SpA dari RSUD Dr Soetomo Surabaya. Dalam video yang beredar di Facebook, lanugo dianggap duri setelah punggung bayi digosok dengan teh pekat karena memang sekilas terlihat hitam dan tebal.
"Kenapa jadi kelihatan kayak duri hitam? karena warna tehnya pekat. Misalkan digosok pakai air biasa akan lebih sulit terlihat," tambah dr Meta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, bicara soal lanugo, berikut ini beberapa fakta menarik yang perlu diketahui terutama oleh ayah dan ibu. Apa saja?
Baca juga: Bercak Mirip Panu di Kulit Bayi, Bolehkah Diolesi Bawang Putih?
1. Penyebab tumbuhnya lanugo di tubuh bayi
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
"Di usia awal kehamilan, bayi belum memiliki lemak yang cukup untuk mengatur suhu tubuhnya. Sehingga. lanugo mulai tumbuh sebagai lapisan di sebagian besar tubuh bayi untuk menjaganya tetap hangat," kata dokter spesialis anak dari Brandeis University, David S Geller, MD.Lanugo akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Karena, bayi sudah lebih mampu mengontrol suhu tubuhnya dengan sistem saraf yang fungsinya meningkat dan bertambahnya jumlah lapisan lemak di bawah kulit. Kebanyakan bayi akan merontokkan lanugo-nya saat usia 8 atau 9 bulan kehamilan. Tapi, ada juga beberapa bayi yang masih memiliki lanugo ketika lahir.
2. Fungsi lanugo
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Selain membantu mengatur suhu tubuh, lanugo juga menjaga kulit bayi ketika dia di dalam kandungan dan menjaga kerusakan kulit bayi yang bisa disebabkan cairan ketuban. Lanugo juga menyatu dengan vernix caseosa di ketika bayi di dalam rahim.Vernix caseosa adalah lapisan seperti lilin yang berminyak dan menutupi kulit bayi agar tetap hangat serta lembap di rahim.
3. Akan rontok dengan sendirinya
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Dikatakan dr Meta, lanugo akan rontok dengan sendirinya. Biasanya, dalam waktu satu sampai dua minggu setelah bayi lahir. Atau paling lama sekitar tiga minggu setelah bayi lahir. dr Meta mengatakan, waktu rontoknya lanugo juga tergantung dari usia kehamilan si ibu."Makin sebentar usia kehamilan, makin lama rontoknya," ujanya.
dr Meta menambahkan, ketika digosok dengan cairan seperti teh pekat, lanugo akan menempel satu sama lain sehingga terlihat tebal. Nah, lanugo ini memang tidak akan terlihat secara kasat mata karena lanugo pada dasarnya merupakan bulu yang amat halus. Lanugo, lanjut dr Meta, ada di semua bagian tubuh kecuali bibir, telapak tangan, kaki, jari-jari, kuku, dan daerah kelamin.
4. Lanugo bisa dimakan bayi dan akan diganti dengan rambut vellus lalu terminal
Foto: thinkstock
|
Di rahim, bayi memakan lanugo yang rontok. Nah, lanugo yang dimakan ini menjadi bagian dari komponen yang membentuk feses pertama bayi, yang disebut meconium.Setelah lanugo rontok, tubuh bayi akan membentuk rambut vellus di area yang ditumbuhi lanugo sebelumnya. Rambut vellus ini akan melanjutkan tugas membantu bayi mengatur suhu tubuhnya selama bayi bertransisi dengan dunia luar hingga akhirnya rambut terminal akan tumbuh.
5. Bisa lebih banyak dimiliki bayi prematur
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Tak perlu khawatir jika lanugo terlihat lebih banyak pada bayi prematur. Terlebih di area punggung, lengan atas, dan pundak, lanugo pada bayi prematur bisa lebih lebat dan lebih hitam dibanding bayi yang cukup bulan. Sebab, lanugo akan rontok dengan sendirinya.Meskipun, ada pula bayi prematur yang memiliki lanugo lebih sedikit. Bahkan, bayi yang cukup bulan pun ada pula yang masih memiliki lanugo.
6. Bagaimana jika lanugo tak kunjung hilang setelah bayi berusia beberapa bulan?
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Selama kulit kering atau ruam tidak menyertai lanugo, ayah dan ibu tidak perlu khawatir. Jika sampai bayi berusia 1 tahun lanugo belum hilang, ada baiknya cek ke dokter. Meski tidak berbahaya, dokter bisa saja merekomendasikan penggunaan krim atau obat tertentu agar lanugo bisa lebih cepat rontok.Kemudian, ayah atau ibu tidak perlu malu ketika misalnya lanugo ada di dahi bayi, itu tidak akan terlihat kok secara kasat mata mengingat lanugo merupakan bulu yang sangat halus
"Di usia awal kehamilan, bayi belum memiliki lemak yang cukup untuk mengatur suhu tubuhnya. Sehingga. lanugo mulai tumbuh sebagai lapisan di sebagian besar tubuh bayi untuk menjaganya tetap hangat," kata dokter spesialis anak dari Brandeis University, David S Geller, MD.
Lanugo akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Karena, bayi sudah lebih mampu mengontrol suhu tubuhnya dengan sistem saraf yang fungsinya meningkat dan bertambahnya jumlah lapisan lemak di bawah kulit. Kebanyakan bayi akan merontokkan lanugo-nya saat usia 8 atau 9 bulan kehamilan. Tapi, ada juga beberapa bayi yang masih memiliki lanugo ketika lahir.
Selain membantu mengatur suhu tubuh, lanugo juga menjaga kulit bayi ketika dia di dalam kandungan dan menjaga kerusakan kulit bayi yang bisa disebabkan cairan ketuban. Lanugo juga menyatu dengan vernix caseosa di ketika bayi di dalam rahim.
Vernix caseosa adalah lapisan seperti lilin yang berminyak dan menutupi kulit bayi agar tetap hangat serta lembap di rahim.
Dikatakan dr Meta, lanugo akan rontok dengan sendirinya. Biasanya, dalam waktu satu sampai dua minggu setelah bayi lahir. Atau paling lama sekitar tiga minggu setelah bayi lahir. dr Meta mengatakan, waktu rontoknya lanugo juga tergantung dari usia kehamilan si ibu.
"Makin sebentar usia kehamilan, makin lama rontoknya," ujanya.
dr Meta menambahkan, ketika digosok dengan cairan seperti teh pekat, lanugo akan menempel satu sama lain sehingga terlihat tebal. Nah, lanugo ini memang tidak akan terlihat secara kasat mata karena lanugo pada dasarnya merupakan bulu yang amat halus. Lanugo, lanjut dr Meta, ada di semua bagian tubuh kecuali bibir, telapak tangan, kaki, jari-jari, kuku, dan daerah kelamin.
Di rahim, bayi memakan lanugo yang rontok. Nah, lanugo yang dimakan ini menjadi bagian dari komponen yang membentuk feses pertama bayi, yang disebut meconium.
Setelah lanugo rontok, tubuh bayi akan membentuk rambut vellus di area yang ditumbuhi lanugo sebelumnya. Rambut vellus ini akan melanjutkan tugas membantu bayi mengatur suhu tubuhnya selama bayi bertransisi dengan dunia luar hingga akhirnya rambut terminal akan tumbuh.
Tak perlu khawatir jika lanugo terlihat lebih banyak pada bayi prematur. Terlebih di area punggung, lengan atas, dan pundak, lanugo pada bayi prematur bisa lebih lebat dan lebih hitam dibanding bayi yang cukup bulan. Sebab, lanugo akan rontok dengan sendirinya.
Meskipun, ada pula bayi prematur yang memiliki lanugo lebih sedikit. Bahkan, bayi yang cukup bulan pun ada pula yang masih memiliki lanugo.
Selama kulit kering atau ruam tidak menyertai lanugo, ayah dan ibu tidak perlu khawatir. Jika sampai bayi berusia 1 tahun lanugo belum hilang, ada baiknya cek ke dokter. Meski tidak berbahaya, dokter bisa saja merekomendasikan penggunaan krim atau obat tertentu agar lanugo bisa lebih cepat rontok.
Kemudian, ayah atau ibu tidak perlu malu ketika misalnya lanugo ada di dahi bayi, itu tidak akan terlihat kok secara kasat mata mengingat lanugo merupakan bulu yang sangat halus
(rdn/vit)