Tidak hanya menghadapi angka kelahiran yang semakin meningkat, Indonesia juga menghadapi beban ganda (double burden) dengan kenaikan jumlah penduduk lanjut usia (60 tahun ke atas) karena usia harapan hidup yang makin panjang bisa mencapai 77 tahun.
Peningkatan jumlah lansia hampir terjadi di berbagai negara, baik negara maju maupun negara berkembang. Peningkatan jumlah lansia di negara maju relatif lebih cepat dibandingkan dengan di negara-negara berkembang, namun secara absolut jumlah lansia di negara berkembang jauh lebih banyak dibandingkan dengan negara maju.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kecenderungan semakin meningkatnya jumlah lansia merupakan fenomena yang harus diterima dan membutuhkan perhatian antisipasi dari berbagai pihak guna menjamin kualitas kesejahteraan sosial lanjut usia," jelas Drs Sutiknar, Kepala Panti Sosial Tresna Werdha Abiyoso Yogyakarta, dalam acara Seminar Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia melalui Brain Development Kemenkes di Hotel Peninsula, Jakarta, Selasa (6/12/2011).
Indonesia saat ini telah masuk sebagai negara yang berstruktur penduduk tua sebagaimana ketentuan badan dunia, karena jumlah penduduk lanjut usia telah mencapai lebih dari 7 persen. Indonesia juga menduduki rangking keempat di dunia dengan jumlah lansia 24 juta jiwa.
Adapun provinsi di Indonesia yang paling banyak penduduk lanjut usia adalah:
- DI Yogyakarta (12,48 persen)
- Jawa Timur (9,36 persen)
- Jawa Tengah (9,26 persen)
- Bali (8,77)
- Jawa Barat (7,09)
Dari data tersebut, jumlah lanjut usia terlantar di Indonesia pada tahun 2008 sebanyak 1.644.002 jiwa, tahun 2009 sebanyak 2.994.330 jiwa dan tahun 2010 sebanyak 2.851.606 jiwa.
Sedangkan untuk provinsi DI Yogyakarta jumlah lanjut usia terlantar pada tahun 2008 sebanyak 24.036 jiwa, tahun 2009 sebanyak 21.941 jiwa dan tahun 2010 sebanyak 29.742 jiwa.
"Kondisi ini membutuhkan perhatian dan antisipasi dari berbagai pihak guna menjamin kualitas kesejahteraan lanjut usia," tutup Sutiknar.
(mer/ir)











































