Lansia Hebat yang Harus Mengurus 5 Anak Down Syndrome

Lansia Hebat yang Harus Mengurus 5 Anak Down Syndrome

- detikHealth
Senin, 15 Okt 2012 11:35 WIB
Lansia Hebat yang Harus Mengurus 5 Anak Down Syndrome
Zakaria Abdul dan anak-anaknya (dok. asiaone)
Tampines, Singapura - Mengurus anak berkebutuhan khusus seperti Down Syndrome bukanlah perkara mudah, apalagi jika harus mengurus 5 sekaligus. Itulah yang dialami seorang pria lansia berusia 77 tahun, yang harus mengurus 5 anaknya yang mengidap Down Syndrome.

Usia Zakaria Abdul tidaklah muda lagi, tahun ini ia sudah menginjak 77 tahun. Tapi semangatnya untuk bekerja tidak pernah luntur karena ia harus menghidupi kelima anaknya yang berkebutuhan khusus.

Memang bukan anak-anak lagi, karena putrinya yang paling bungsu saja sudah berusia 44 tahun. Kelima anaknya adalah Hassan (55 tahun), Shariff (52 tahun), Akbar (51 tahun), Rijal (47 tahun) dan Shahidah (44 tahun).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena semuanya terlahir dengan kelainan genetik, dokter mengatakan bahwa kondisi ini merupakan bentuk gangguan yang diwariskan. Kasus seperti ini termasuk langka.

Kelima bersaudara ini mengalami kesulitan mengekspresikan diri dengan kata-kata. Jadi mereka berkomunikasi dengan bahasa isyarat dan beberapa kata-kata Melayu yang mereka tahu.

Zakaria harus merawat anak-anaknya dengan bantuan tetangga, setelah sang istri meninggal pada tahun 2000 karena komplikasi akibat diabetes di usia 69 tahun.

Para tetangga, Rugiman Supaat (59 tahun) dan istrinya, serta Tuminah Salim (60 tahun) dan Aziz Ali (60 tahun) selalu mengunjungi flat tiga kamar Zakaria di Tampines, Singapura, setiap pagi di hari kerja.

Mereka telah membantu membersihkan flat, memberi makan dan menjaga anak-anak berkebutuhan khusus ini selama lebih dari 10 tahun.

Namun kini mereka mengkhawatirkan bagaimana nasib masa depan anak-anak ini kelak. Zakaria yang sudah lansia baru saja menderita serangan jantung bulan lalu. Ini merupakan serangan ketiga dalam 2 tahun terakhir.

Meski begitu, ia masih terus bekerja sebagai surveyor freelance dan tak ingin pensiun demi mendapatkan gaji yang bisa menghidupi anak-anaknya.

Padahal tenaga Zakaria tidaklah kuat lagi. Tangannya bahkan sering tremor sejak menjalani operasi hernia tahun lalu.

"Saya tidak mampu pensiun karena saya harus terus bekerja untuk menyediakan makan bagi anak-anak saya. Tapi sekarang saya khawatir, saya sudah tua, berapa lama lagi usia saya. Apa yang akan terjadi pada anak-anak saya jika saya tidak ada," ujar Zakaria Abdul, seperti dilansir Asiaone, Senin (15/10/2012).





(mer/ir)

Berita Terkait