Tengah Dikembangkan, Alat Analisis Tangis untuk Deteksi Kesehatan Bayi

Tengah Dikembangkan, Alat Analisis Tangis untuk Deteksi Kesehatan Bayi

- detikHealth
Senin, 15 Jul 2013 13:48 WIB
Tengah Dikembangkan, Alat Analisis Tangis untuk Deteksi Kesehatan Bayi
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Providence, Rhode Island - Tangisan bayi bisa berarti sedang lapar, haus, sakit, atau merasa tidak nyaman akibat popok yang basah. Nah, bagi peneliti, tangisan bayi bisa menyimpan informasi penting tentang kesehatannya. Itulah sebabnya, kini tengah dikembangkan alat penganalisis tangisan bayi.

Para peneliti di Brown University dan Women & Infants Hospital tengah mengembangkan alat baru berbasis komputer untuk menganalisis irama tangisan bayi. Mereka berharap alat ini bisa memberi cara baru bagi dokter dan peneliti memanfaatkan tangis bayi dalam mengidentifikasi masalah neurologis atau gangguan pertumbuhan yang dialami si kecil.

Menurut asisten profesor psikiatri dan perilaku manusia di Brown University, Stephen Sheinkopf, ada banyak kemungkinan tanda dari perbedaan tangisan bayi. Misalnya bayi yang memiliki trauma lahir, cedera otak akibat komplikasi kehamilan, atau gangguan medis akibat lahir prematur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Analisis tangisan ini bisa jadi cara non-invasif untuk mengukur gangguan neurobiologis dan sistem neurobehavioral pada bayi yang sangat muda," tutur Sheinkopf, seperti dilansir Science Daily, Senin (15/7/2013).

Sistem pada alat ini beroperasi dalam dua tahap. Selama tahap pertama, alat ini akan merekam tangisan ke dalam 12,5 milidetik frame. Setiap frame dianalisis berdasar beberapa parameter seperti karakteristik tangis, frekuensi, dan volume. Tahap kedua, dilakukan penyortiran data tahap pertama yang mungkin menunjang analisis atau justru tidak dibutuhkan.

Jeda dalam tangisan pun ikut dicatat. Pada akhirnya sistem akan mengevaluasi 80 parameter yang bisa memberi petunjuk tentang kesehatan bayi. "Ini merupakan alat yang komprehensif untuk mendapatkan sebanyak mungkin informasi penting dari tangisan bayi," kata Harvey Silverman, profesor teknik sekaligus direktur Brown's Laboratory for Engineering Man/Machine Systems.

Untuk memahami informasi penting dari tangisan bayi, Silverman bekerja sama dengan Sheinkopf dan Barry Lester, direktur Brown's Center for the Study of Children at Risk. Lester sudah mempelajari tangisan bayi sejak tahun 1960-an dan terdapat gangguan yang disebut cri du chat syndrome.

Cri du chat yang juga disebut dengan istilah tangisan kucing disebabkan kelainan genetis yang mirip dengan sindrom Downs. Bayi dengan cri du chat akan menangis dengan nada tinggi. Lester mengatakan tangisan bayi yang tidak normal bisa mengindikasikan defisit neurologis sehingga si bayi tidak bisa mengendalikan pita suaranya.

Semenetara itu, Sheinkopf berencana menggunakan alat ini untuk melihat indikasi autisme pada tangisan bayi. Menurutnya, sudah sejak lama orang dengan autisme suara dan vokalisasinya berbeda. Alat pendeteksi tangis ini merupakan hasil kolaborasi fakultas di Brown's School of Engineering dan hospital-based faculty di Women & Infants Hospital selama dua tahun. Makalah mengenai alat ini diterbitkan dalam Journal of Speech, Language and Hearing Research.

(vit/vit)

Berita Terkait