"Kalau aku nggak bisa tidur biasanya aku itu ke kamarnya mama, aku bilang sama mama kalau aku nggak bisa tidur. Langsung tuh mama bilang, 'itu ada Xanax di meja makan ambil saja setengah tablet," tutur Marshanda dalam tayangan Just Alvin, Minggu malam.
Tentunya tak sedikit yang penasaran soal obat apa sebenarnya Xanax (Alprazolam) tersebut. Ada yang bilang Xanax adalah obat tidur, ada juga yang mengatakan bahwa Xanax adalah obat untuk gangguan jiwa bipolar-2 yang diidap Marshanda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Bukan Obat Tidur
|
|
"Bukan obat tidur, juga bukan obat bipolar. Xanax itu obat termasuk dalam golongan benzodiazepine atau obat penenang. Akan tetapi memang memiliki efek mengantuk dan bisa diresepkan bagi pasien bipolar jika pasien mengalami gangguan kecemasan atau ansietas seperti mudah panik, jantung berdebar, atau sulit bernapas," tutur dr Andri.
Hal senada juga dikatakan oleh Dr Suryo Dharmono, SpKJ dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Menurutnya, konsumsi Xanax memang mempunyai efek mengantuk. Akan tetapi, penggunaannya harus selalu dalam pengawasan dokter ahli. Karena jika konsumsi berlebih, ada kecenderungan pasien menjadi dependant atau ketergantungan terhadap obat tersebut.
"Bukan obat tidur. Xanax itu sebenarnya obat antiansietas, obat untuk mengatasi kecemasan. Ya memang mempunyai efek mengantuk tapi kalau dipergunakan untuk obat tidur, ada risiko akhirnya menjadi dependant. Penggunaanya harus terkontrol oleh dokter," paparnya.
2. Mudah Memicu Ketergantungan
|
|
"Hati-hati pakai obat Xanax ini. Pada orang yang minum alkohol atau pengguna narkoba, mereka akan lebih mudah ketergantungan dan dependant terhadap pemakaian obat," sambungnya.
3. Efek Samping Menyebabkan Pikun
|
|
"Antihistamine dapat menghambat asetilkolin, salah satu transmitter otak yang dibutuhkan untuk menguatkan memori jangka pendek; sedangkan Xanax dan Ambien mengurangi memori episodik, sehingga apapun yang terjadi ketika Anda mengonsumsi obat-obat itu mungkin takkan bertahan lama dalam ingatan Anda," terang Barnard, salah satu tim peneliti.
Tapi jangan langsung berhenti meminum obat resep tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu. Mungkin Anda bisa dicarikan obat
4. Memicu Depresi
|
|
Obat penurun kolesterol seperti Lipitor dan Premarin untuk mengatasi gejala menopause juga bisa berefek pada depresi. Oleh karena itu, bacalah efek samping ketika Anda mengonsumsi obat yang baru Anda minum dan selalu konsultasikan ke dokter apakah obat tersebut bisa menyebabkan risiko depresi pada Anda.
5. Bikin Mr P Loyo
|
|
Separuh dari 60 responden yang diketahui mengonsumsi tricyclic antidepressant (TCA) yaitu amitryptyline selama satu bulan terakhir juga tergolong ke dalam kelompok responden yang mengidap impotensi. Namun setelah mempertimbangkan faktor risiko impotensi lainnya, misalnya usia dan penyakit jantung yang diidapnya, peneliti menemukan bahwa pria yang mengonsumsi TCA berisiko tiga kali lipat mengidap disfungsi ereksi.
Begitu pula dengan responden yang mengonsumsi tranquillisers atau obat penenang yaitu benzodiazepines seperti Valium, Xanax, Klonopin dan Ativan. Responden-responden ini juga diketahui berisiko dua kali lebih tinggi untuk mengalami disfungsi ereksi. Serupa dengan responden yang mengonsumsi TCA, hampir separuh responden yang mengonsumsi benzodiazepine sebulan belakangan juga kerap mengalami impotensi.
Halaman 2 dari 6











































