Kalau Tak Ingin Lupa Pakai Kontrasepsi, KB Spiral Paling Pas untuk Anda

Kalau Tak Ingin Lupa Pakai Kontrasepsi, KB Spiral Paling Pas untuk Anda

- detikHealth
Selasa, 30 Sep 2014 20:00 WIB
Kalau Tak Ingin Lupa Pakai Kontrasepsi, KB Spiral Paling Pas untuk Anda
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Untuk mensukseskan program Keluarga Berencana (KB) digunakanlah alat kontrasepsi yang banyak jenisnya sebagai kontrol kehamilan. Secara garis besar alat kontrasepsi dibagi menjadi dua kategori yaitu metode kontrasepsi jangka pendek dan panjang. Di antara dua kategori itu, mana yang lebih baik?

Ketua Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), dr Nurdadi Saleh, SpOG, mengatakan secara ilmiah semua metode kontrasepsi telah teruji ilmiah dan tingkat keamanannya mencapai 95 persen ke atas.

Meski demikian dr Nurdadi menyarankan untuk menggunakan kontrasepsi jangka panjang seperti pemasangan Intra Uterine Device (IUD) atau spiral dengan alasan agar lebih praktis. Pemakaian kontrasepsi jangka pendek seperti kondom, suntik, dan pil KB dikatakan oleh dr Nurdadi rawan putus di tengah jalan atau drop out.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kondom, suntik, dan pil bukan itu metode kontrasepsi yang jelek. Cuma metode kontrasepsi jangka pendek ini sering atau banyak sekali drop outnya. Pil sebetulnya kalau digunakan dengan baik itu safetynya di atas 90 persen, tapi paling banyak lupa," kata dr Nurdadi pada acara jumpa pers memperingati Hari Kontrasepsi se-Dunia di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (30/9/2014).

IUD efektif mencegah kehamilan sampai lima tahun. Karena lamanya itu maka pasangan tidak perlu repot selalu mengatur penggunaan kontrasepsi sehingga tidak putus di tengah jalan.

"Kalau spiral boleh pakai lupa. Artinya kalau pakai suntik, pakai pil (kadang berpikir) tadi sudah makan pil belum ya? bulan ini sudah suntik belum ya? Padahal hubungan selalu tidak bisa ditunda," ujar dr Nurdadi.

Meski IUD berdurasi sampai lima tahun, jika pasangan berpikiran ingin memiliki anak alat bisa dicopot di tengah masa pakai oleh dokter obstetri dan ginekologi.

(vta/vta)

Berita Terkait