Ketua Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), dr Nurdadi Saleh, SpOG, mengatakan secara ilmiah semua metode kontrasepsi telah teruji ilmiah dan tingkat keamanannya mencapai 95 persen ke atas.
Meski demikian dr Nurdadi menyarankan untuk menggunakan kontrasepsi jangka panjang seperti pemasangan Intra Uterine Device (IUD) atau spiral dengan alasan agar lebih praktis. Pemakaian kontrasepsi jangka pendek seperti kondom, suntik, dan pil KB dikatakan oleh dr Nurdadi rawan putus di tengah jalan atau drop out.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
IUD efektif mencegah kehamilan sampai lima tahun. Karena lamanya itu maka pasangan tidak perlu repot selalu mengatur penggunaan kontrasepsi sehingga tidak putus di tengah jalan.
"Kalau spiral boleh pakai lupa. Artinya kalau pakai suntik, pakai pil (kadang berpikir) tadi sudah makan pil belum ya? bulan ini sudah suntik belum ya? Padahal hubungan selalu tidak bisa ditunda," ujar dr Nurdadi.
Meski IUD berdurasi sampai lima tahun, jika pasangan berpikiran ingin memiliki anak alat bisa dicopot di tengah masa pakai oleh dokter obstetri dan ginekologi.
(vta/vta)











































