Alergi Pewarna Rambut, Muka Jo Jadi Bengkak dan Matanya Setengah Buta

Alergi Pewarna Rambut, Muka Jo Jadi Bengkak dan Matanya Setengah Buta

- detikHealth
Rabu, 08 Okt 2014 17:04 WIB
Alergi Pewarna Rambut, Muka Jo Jadi Bengkak dan Matanya Setengah Buta
Jo Thomson (Foto: Daily Mail)
Margate, Inggris - Bukan sekali ini Jo Thomson memakai pewarna rambut. Ia sudah menggunakannya sejak duduk di bangku sekolah menengah atas hingga kini menjadi ibu beranak tiga. Tapi siapa sangka kini wajah Jo membengkak karena alergi pada pewarna rambut.

Awalnya Jo mengaku sedang menjajal produk pewarna rambut baru bernama Schwarzkopf Live Color XXL. Ia ingin memiliki rambut dengan siluet warna 'cosmic blue' dengan pewarna rekomendasi tersebut.

"Namun baru beberapa menit dicoba, rasanya seperti ada seseorang yang menyiram kepalanya dengan bensin, lalu menyalakan korek api. Karena kulit rambut saya berwarna kemerahan dan terasa nyeri, bahkan ketika saya berbaring sekalipun," kisahnya seperti dikutip dari berbagai sumber, Rabu (8/10/2014).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk meredakan rasa sakit di kepalanya, Jo kemudian minum obat antihistamin lalu pergi tidur. Tak disangka keesokan paginya ia kaget menemukan wajahnya telah membengkak dan ada banyak benjolan semacam bisul yang timbul di sekujur tubuhnya.

Tanpa pikir panjang, Jo langsung pergi ke dokter dan di sana ia didiagnosis mengalami reaksi alergi ringan. Saat pulang, Jo diberi antibiotik untuk menyembuhkannya. Namun bukannya sembuh, tak berapa lama kemudian, Jo malah mengaku tak bisa membuka kedua matanya.

Akhirnya, adik perempuan Jo membawa wanita berumur 39 tahun itu ke Queen Elizabeth The Queen Mother Hospital, Margate. Di situ lagi-lagi dokter mengatakan reaksi itu akan hilang dengan sendirinya.

Tapi prediksi dokter salah besar. Kondisi Jo makin memburuk hingga kulit di wajahnya mengelupas dan kantung mata Jo seperti menebal namun bentuknya bening seperti jeli.

"Sedihnya lagi, anak-anak saya ketakutan dan lari tiap kali melihat saya. Mereka bilang wajah saya buruk, seperti monster," keluhnya. Jo dan suaminya, Paul (32) mempunyai tiga buah hati, Tom (20), William (9) dan Alfie (8).

Setelah sekitar sebulan menolak keluar rumah dan hanya 'bersembunyi', Jo akhirnya mau pergi ke dokter spesialis mata. Sang dokter lalu merujuknya ke rumah sakit agar Jo bisa segera dioperasi untuk menyelamatkan penglihatannya.

Di rumah sakit yang sama, Jo juga menjalani scan otak dan lumbar puncture untuk menyedot racun yang ada di tulang belakangnya. Empat hari kemudian Jo diperbolehkan pulang.

Beruntung prosedur tersebut berhasil dan kulitnya lambat laun menjadi pulih. Kendati begitu, Jo bukan lagi seperti yang dulu. Kini ia buta wana dan mengalami gangguan kecemasan, termasuk agorafobia yang membuatnya tak bisa meninggalkan rumah sama sekali.

"Ini adalah kesalahan terburuk yang pernah saya lakukan dalam hidup. Saya tak akan mau mencoba-coba mewarnai rambut saya lagi," tutupnya.

(lil/ajg)

Berita Terkait