Menurut dr Ade Jeanne D. L. Tobing, SpKO osteoporosis tidak hanya rentan atau sering terjadi pada wanita yang sudah masuk masa menopause. Justru, tahun ini kebanyakan penderita osteoporosis adalah laki-laki.
"Kalsium adalah mineral yang dibutuhkan sebagai bahan pembentuk tulang. Kita nggak tau kan kalau tulang kita yang tidak terlihat itu ternyata tumbuh, lho. Sama kayak rambut, kan ada masanya dipotong dan ada masanya tumbuh lagi. Nah, tulang juga begitu. Jadi tulang kita itu tumbuh dengan proses dirusak kemudian dibentuk lagi. Dibentuknya dari apa? Ya dari kalsium itu.Masalahnya, masa dirusaknya tulang itu sekitar 3 minggu, sedangkan masa dibentuknya lagi sekitar 3 bulan," jelas Dr Ade yang ditemui dalam media workshop 'Waktunya Bergerak Sekarang' di Celebrity Fitness Mall Kota Kasablanka, Jakarta, dan ditulis pada Jumat (24/10/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain kalsium, kecukupan vitamin D juga penting untuk kesehatan tulang dan pencegahan osteoporosis. Sumber terbaik dan terbesar vitamin D adalah panas matahari. Beruntungnya, Indonesia merupakan negara yang energi panas mataharinya melimpah.
"Misalnya, kalau kita mencegah osteoporosis dengan minum susu tapi tidak disertai dengan aktivitas fisik, terutama yang outdoor. Nah, ini berarti kita tidak kena sinar matahari. Artinya, apa yang kita makan dan minum termasuk susu itu menumpuk saja di dalam darah, tidak menyerap ke liver, ginjal, dan tulang. Kalau kita kena matahari, penyerapan susu itu akan lebih baik dan sampai ke tulang," jelas dr Ade.
Setelah asupan, latihan fisik juga hal yang penting dalam pencegahan osteoporosis. Ketika tulang berada dalam tahap dirusak, dibentuk, hingga dipadatkan kembali, ini dipengaruhi juga dengan gerakan fisik.
"Tulang kan melekap pada otot. Nah, saat otot bergerak di dalam latihan fisik, secara otomatis tulangnya juga mendapatkan manfaat," imbuh dr Ade.
(vit/vit)











































