Ya, Miller didiagnosis dengan penyakit yang disebut sebagai xeroderma pigmentosum (XP). Ini merupakan sebuah penyakit genetik yang ditandai dengan sensitivitas tinggi terhadap sinar matahari, terutama dari sinar ultraviolet (UV).
Paparan sinar matahari pada pasien XP dapat menyebabkan perkembangan kanker kulit pada usia yang sangat dini. Oleh sebab itu, anak-anak dengan XP hanya bisa bermain di luar rumah dengan aman setelah malam tiba.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pakaian ini dibuat dalam bentuk sarung tangan, penutup badan, penutup kepala dan penutup wajah. Pakaian ini dibuat khusus dari bahan yang bisa melindungi Miller dari sinar UV.
Tak lupa, mereka juga selalu memakaikan Miller dengan sunblock SPF 50 setiap tiga jam sekali. Langkah-langkah rutin ini kadang membuat Miller merasa tak nyaman saat ingin bermain di luar rumah.
"Kondisi ini memengaruhi setiap aspek kehidupan Miller, dan juga kami," ungkap Nicola.
Nicola dan Andrew harus selalu memastikan Miller tidak berada di dekat pintu ketika tukang pos mengantar surat. Selain itu, karena jendela sama sekali tidak boleh dibuka sedikit pun di rumah mereka, AC dan sistem ventilasi khusus pun harus terpasang.
Dikutip dari www.teddingtontrust.com, situs penggalangan dana khusus pasien XP yang dibuat oleh bibi Miller, Rebecca Stewart, pada Kamis (27/11/2014), bocah tersebut didiagnosis sejak masih berusia 3 bulan. Saat terpapar sedikit cahaya, muncul semacam luka bakar di kulit Miller. Sempat dikira alergi, dokter spesialis kulit menyimpulkan Miller terkena xeroderma pigmentosum.
(ajg/vit)











































