Ada Puskesmas Megah di Tambora, Tapi Kok Sepi Pengunjung?

Jakarta -

Puskesmas Kecamatan Tambora memiliki gedung yang besar dan pelayanan yang lengkap seperti halnya Puskesmas Kecamatan di DKI Jakarta lainnya. Meski terletak di daerah padat penduduk, hanya segelintir pasien yang terlihat berobat di sana.

Rusmini (36), warga Cideng Barat, mengaku datang ke Puskesmas mengantar Tono (34) suaminya yang sedang sakit. Sebagai pemegang Kartu Jakarta Sehat, ia memilih Puskesmas Tambora sebagai tempat berobat karena mendapatkan fasilitas gratis.

"Iya suami saya meriang, dua hari nggak kerja mau berobat sama sekalian minta surat dokter untuk izin," ungkap Rusmini ketika ditemui detikHealth di Puskesmas Kecamatan Tambora, Jl Krendang Utara, Tambora, Jakarta Barat, seperti ditulis Kamis (11/12/2014).

Pengamatan detikHealth di lokasi, pasien hanya berada di lantai 2 tempat poli pelayanan umum berada. Jumlahnya pun sedikit, hanya ada 10 orang termasuk keluarga dan kerabat pasien yang mengantar.

Sementara di loket pendaftaran tidak terdapat papan nomor antrian elektronik. Pendaftaran pasien baru maupun pasien lama dilakukan secara manual, berbeda dengan Puskesmas Kecamatan Tebet atau Puskesmas Kecamatan Menteng yang memiliki papan nomor antrian elektronik.

Padahal layanan yang ada di Puskesmas ini sangat lengkap. Di lantai 1, terdapat ruang bersalin, ruang USG, poli pelayanan metadon dan HIV-AIDS, serta Poli 24 jam dan Unit Gawat Darurat. Di lantai 2 selain terdapat poli umum juga tersedia pelayanan paru dan tuberkulosis, poli anak, poli gigi, poli keluarga berencana, apotik, ruang konseling jiwa, laboratorium dan ruang radiologi.

Di lantai 3 terdapat poli mata, ruang operasi mata, poli THT, ruang vaksin, dan poli gizi. Meski lengkap, lantai ini kosong alias tidak ada pasien yang berobat.

Lantai 4 berisikan ruang rawat inap, ruang rawat Theurapetic Feeding Center (TFC) serta ruang manajemen Puskesmas. Dari papan nama pasien yang terletak di depan ruang rawat inap, tertulis nama dua pasien yang sedang dirawat yakni, masing-masing dengan keluhan vertigo dan gizi buruk.

Ketika hendak dikonfirmasi, Mini, petugas tata usaha mengaku tidak berwenang untuk memberikan keterangan. Sementara Kepala Puskesmas dan Kepala Tata Usaha sedang dinas luar dan tak ada di tempat.

(rsm/up)