Lukman Hakim, Kepala Loka Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Pangandaran mengatakan bahwa penyakit malaria yang ada di Indonesia terbagi menjadi 4 tipe besar. Yakni malaria falciparum, malaria vivax, malaria opale dan malaria malariae. 4 Tipe ini dinamakan berdasarkan virus yang dibawa oleh nyamuk.
"Jadi kalau malaria falciparum itu malaria yang banyak terjadi di daerah Barat Indonesia, Pangandaran misalnya dulu. Kalau di Timur, Papua dan sekitarnya itu biasanya virusnya Opale atau Malariae," tutur Lukman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Virus falciparum yang masuk ke tubuh manusia akan langsung menyerang pembuluh darah. Akibatnya pembuluh darah akan bocor dan menyebabkan bintik merah di sekitar tubuh. Karena bocor, cairan darah pun banyak yang keluar.
"Banyak darah keluar akan menghambat sirkulasi darah. Jadinya darah mengental dan dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Itu sebabnya banyak pengidap malaria falciparum yang meninggal karena stroke, karena aliran darah ke otaknya tersumbat," urai Lukman.
Sementara malaria opale dan malariae yang mewabah di bagian Indonesia Timur tidak dapat menyebabkan kematian. Lukman menjelaskan bahwa malaria jenis ini memang tidak berbahaya, namun waktu penyembuhannya lebih lama dari malaria lainnya.
"Karena malaria ini tidak menyerang pembuluh darah, tapi menyerang liver. Akibatnya liver membengkak dan fungsinya terganggu. Sehingga kematiannya bukan kematian langsung, tapi kematian akibat penyakit penyerta seperti infeksi liver," tandasnya.
(mrs/vit)











































