Seperti penuturan spesialis jantung dari Gleneagles Hospital Singapore, Dr Daniel Yeo, palpitasi atau jantung berdebar menjadi gejala gagal jantung yang kerap ditemukan pada perempuan. Menurut Dr Yeo, kondisi ini bisa terjadi akibat kecemasan atau stres yang dipengaruhi gaya hidup.
"Selain itu, detak jantung terlalu cepat juga bisa terjadi akibat konsumsi teh, soft drink, kopi, serta minuman berenergi yang berlebihan," kata dr Yeo di sela-sela temu media di hotel JW Marriott, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (30/1/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ketidakseimbangan hormon dikatakan Dr Yeo pun bisa menyebabkan palpitasi. Sebab, tubuh sedang dalam keadaan memproduksi hormon tiroid terlalu banyak. Pemeriksaan untuk mendiagnosis gagal jantung pada wanita pun menurut Dr Yeo bisa saja tidak terlalu menyimpulkan.
Sebab jenis gagal jantung yang dialami wanita berbeda di mana jantung masih bisa memompa darah keluar tetapi otot dalam keadaan kaku dan tidak sepenuhnya rileks. Padahal, agar pasokan darah bisa dialirkan secara optimal ke seluruh tubuh butuh kondisi jantung yang rileks.
"Maka dari itu, pasien perlu melakukan proses pemeriksaan dengan ultrasound khusus pada jantung disertai tes darah. Tujuannya, supaya bisa diketahui lebih lanjut dan akurat sejauh mana kondisi jantung yang bersangkutan," tegas Dr Yeo.
Baca juga: Gunting Kuku 'Tersangkut' di Jantung, Bocah Ini Berhasil Selamat
"Hal yang patut diingat yaitu jika Anda sering mengalami palpitasi atau jantung berdebar sangat cepat disertai berat badan turun, mudah marah, mata makin menonjol, segeralah cek ke dokter," pesan pria berkacamata ini.
(rdn/vit)











































