Dijelaskan Deputi Direktur dan Kepala Unit Identifikasi DNA Lembaga Biologi Molekul Eijkman, dr Herawati Sudoyo, PhD, DNA pada dasarnya merupakan materi genetik pada seseorang yang diturunkan dari orang tua. Sumber bukti biologis bisa ditemukan pada hampir semua materi sel dalam tubuh. Pasalnya, dikatakan Herawati Sudoyo seluruh tubuh memiliki DNA yang sama.
"Sumber DNA dapat berasal dari sperma, cairan semen, air liur, air seni, kontak, rambut, gigi, tulang, jaringan, feces, serta usapan mukosa pipi (bagian dalam pipi). Bagian paling mudah untuk identifikasi DNA yaitu bercak darah," kata dr Hera di Eijkman Institute di Kompleks RSCM, Jl Diponegoro, Salemba, Jakarta Pusat, dan ditulis pada Jumat (20/3/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ingin Lakukan Tes DNA Harus Tunggu Anak Lahir Dulu? Ini Faktanya
"Bisa diambil tulang atau giginya, kan masih utuh. Selalu ada cara, hasilnya akan sama. Hanya jumlah sampel yang dibutuhkan bisa berbeda," imbuh dr Hera.
Begitu pula pada korban bom misalnya di mana kondisi jenazah sudah terbakar hebat dan tubuhnya hancur serta jaringannya rusak berat, dikatakan wanita berkacamata ini tetap masih ada harapan. Salah satunya, melalui tes DNA yang diturunkan dari ibu. Sebab, ada gen pada ibu yang diturunkan ke semua anaknya, berbeda pada gen pada pria.
"Di antara kepala dan ekor sperma di tengah ada energi. Saat pembuahan, kepala sperma yang masuk ke sel telur, lehernya ketinggalan. Jadi DNA mitokondrianya nggak ada. Yang ada DNA inti kromosomnya untuk menentukan jenis individu," kata dr Hera.
Ia mengingatkan DNA ada 2 jenis yaitu inti dan di luar inti yang juga disebut mitokondria. Nah, DNA mitokondria inilah yang tidak diturunkan oleh laki-laki.
Baca juga: Tes DNA Juga Penting untuk Bantu Temukan Kembali Anak yang Hilang
(Radian Nyi Sukmasari/AN Uyung Pramudiarja)











































