Tengah Dikembangkan, Termometer Canggih yang Bekerja dengan Tenaga Surya

Tengah Dikembangkan, Termometer Canggih yang Bekerja dengan Tenaga Surya

- detikHealth
Rabu, 25 Mar 2015 11:48 WIB
Tengah Dikembangkan, Termometer Canggih yang Bekerja dengan Tenaga Surya
Foto: Someya Lab/ LA Times
Tokyo - Untuk mengukur suhu tubuh, umumnya baik di rumah atau rumah sakit akan digunakan termometer. Meski termometer tradisional dapat dipakai berulang-ulang, tetapi kadang penggunaannya bisa membuat pasien kurang nyaman dengan kebersihannya. Untuk itu, tengah dikembangkan termometer tenaga surya.

Para peneliti di University of Tokyo telah mengembangkan perangkat ramah lingkungan yang mempunyai alarm dan berbunyi ketika pasien mengalami peningkatan suhu tubuh dan dapat membantu perawat agar tanggap melakukan tindakan medis yang tepat. Alat wireless dan sangat tipis ini hanya dapat digunakan satu kali sehingga bisa meningkatkan rasa nyaman dan kebersihan pasien.

Untuk memastikan kenyamanan pasien, perangkat bertenaga surya ini dibuat dari komponen yang fleksibel, termasuk sirkuit yang terbuat dari bahan organik seperti karbon, hidrogen, dan oksigen. Fungsinya, untuk menggantikan bahan silikon kaku yang dipakai pada termometer tradisional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ban lengan kami gabungkan dari panel surya fleksibel, speaker, sensor temperatur dan perangkat suplai listik yang hanya bekerja pada ketebalan seratus makrometer. Ini merupakan perangkat pertama yang fleksibel, nirkabel dan bertenaga surya," ujar Hiroshi Fuketa, salah peneliti dari University's Institute of Industrial Science yang melakukan proyek ini.

Baca juga: Keren, Pengukur Suhu Gaya Baru Ini Mirip Tato Lho

Dengan lingkar berukuran 12 inci dan lebar 7 inci, ban lengan ini cocok dikenakan di lengan atas pasien dan dapat dikenakan pada pakaian pasien. Bahan organik serta deteksi temperatur tebalnya 50 mikrometer, dan sel surya hanya menambah 200 mikrometer. Ketebalan ini sama dengan dua kali tebalnya rambut manusia.

Sensor suhu dengan ukuran kecil di termometer tenaga surya ini mampu menilai suhu tubuh manusia antara 36,5-38,5 derajat celsius, di mana suhu normal manusia adalah 37 derajat celsius. Sayangnya, peneliti mengatakan alat ini belum dinyatakan siap digunakan di rumah sakit. Pasalnya, mereka harus mengembangkan penggunaan isi ulang alat yang masih bergantung pada sinar matahari atau cahaya dalam ruangan.
 
Peneliti juga masih perlu melakukan pembaharuan agar alat ini bekerja pada ruangan yang kurang sinar cahaya. Meski begitu, alat ini dipercaya merupakan langkah awal dalam penggunaan barang-barang sehari-hari yang fungsional. Ke depannya, tim peneliti akan mencoba mengkombinasikan sensor ini untuk mendeteksi detak jantung, tekanan darah.

"Sebenarnya hal itu sulit karena menggunakan teknik yang lebih rumit, dan kami masih mengembangkannya," tutur Fuketa seperti dikutip dari LATimes, Rabu (25/3/2015).

Baca juga: Termometer Cerdas Pengukur Kapan Saat Tepat Untuk Punya Anak (Radian Nyi Sukmasari/Nurvita Indarini)

Berita Terkait