Peneliti dari Oregon State University, Amerika Serikat, mengatakan kekurangan vitamin E pada seseorang dapat menggangu suplai nutrisi spesifik tertentu yang dibutuhkan oleh otak.
Pemimpin studi Dr Maret Traber mengetahui hal tersebut setelah melakukan eksperimen pada ikan zebra. Sebagian ikan ada yang ia beri diet seimbang namun sebagian lain diberi diet yang minim akan vitamin E. Pola makan tersebut dipertahankan sepanjang umur ikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika ikan mati dan diteliti, Traber menemukan bahwa tingkat DHA-PC (komponen sel otak) ikan yang minim makan makanan vitamin E lebih rendah 30 persen dibandingkan dengan mereka yang tidak. Senyawa lysoPLs yang bertanggung jawab memperbaiki otak dan mengantarkan DHA juga rendah.
Pada studi sebelumnya kekurangan DHA-PC dikaitkan dengan penyakit alzheimer.
"Anda tidak bisa membangun rumah tanpa bahan-bahan yang dibutuhkan. Umpamanya, jika vitamin E tidak cukup, kita telah memotong lebih dari setengah bahan yang dibutuhkan untuk membangun dan merawat otak," kata Traber seperti diberitakan berbagai media dan dikutip dari Medical News Today pada Kamis (16/4/2015).
Vitamin E tinggi ditemukan pada bahan makanan yang mungkin tak banyak dikonsumsi seperti minyak zaitun, alpukat, kacang almond, dan biji bunga matahari. Pada tingkat yang lebih rendah vitamin E tapi juga ada pada bayam, tahu, brokoli, labu, dan ikan.
"Riset ini menunjukkan bahwa vitamin E dibutuhkan untuk mencegah kehilangan molekul penting pada otak, dan membantu menjelaskan mengapa vitamin E baik untuk kesehatan otak," pungkas Traber yang penelitiannya telah ia publikasi di jurnal Lipid Research seperti dikutip dari NDTV.
Baca juga: Studi: Keseringan Konsumsi Vitamin E Tingkatkan Risiko Kanker Prostat
(fds/vit)











































