Akibat kanker kulit yang dialaminya, Sheils harus menjalani pembedahan di area tengkoraknya. Wanita 43 tahun ini menuturkan sebelumnya hampir setiap hari ia akan berjemur atau menggunakan sunbed demi mendapatkan kulit yang gelap. Hingga pada tahun 2006 muncul tanda merah di antara payudaranya.
"Saya kira waktu itu tanda merah muncul karena bra yang terlalu sempit. Bahkan saya masih sering tanning meski sudah tahu ada tanda merah seperti itu. Tapi lama-lama saya khawatir dan segera periksa ke dokter, ternyata saya kena kanker kulit. Untuk mengobatinya, sebagian tengkorak saya harus dioperasi," tutur Sheils, dikutip dari Daily Mail, Senin (11/5/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Cara-cara Tak Terduga yang Efektif Kurangi Keriput di Wajah
"Saya tahu paparan sinar matahari bisa meningkatkan risiko kanker kulit. Tapi saya pikir saya tidak akan mengalaminya. Apalagi ketika kita menggunakan sunbed tidak ada peringatan kesehatan soal tanning," kata wanita yang juga terkena kanker serviks di tahun 2007 ini.
Didiagnosis kanker menurut Sheils menjadi masa tersulit dalam hidupnya. Berjuang melawan kanker kulit selama enam tahun pun membuat dia kini ingin mengkampanyekan kepedulian terhadap kanker kulit, terutama terkait dengan kebiasaan tanning yang juga umum dilakukan masyarakat.
Anne Jackson, selaku chief executive of North West Cancer Research mengatakan kasus kanker kulit akhir-akhir ini mulai meningkat. Jumlah 10 kasus per 100.000 orang pada tahun 2002 naik menjadi 18 kasus per 100.000 orang di tahun 2011. Untuk itu, Jackson mengingatkan pentingnya menjaga tubuh dari paparan sinar matahari.
"Jika Anda banyak menghabiskan waktu di bawah paparan matahari, jangan lupa gunakan topi dan kacamata hitam. Jika memungkinkan berteduhlah terlebih dulu dan hindari area dengan matahari terik. Kemudian, jangan lupa gunakan tabir surya," kata Jackson.
Baca juga: Sekali Kena Kanker Kulit, Risiko Kanker Lain akan Menghantui
(rdn/vit)











































