Bantuan MCK kepada penduduk Dusun Secang yang terletak di pelosok Kulon Progo tentu memberikan kelegaan tersendiri bagi pemerintah setempat. Namun sebagai kabupaten yang tengah getol-getolnya melaksanakan Peraturan Daerah terkait Kawasan Tanpa Rokok, perilaku merokok warga di sini pun ikut disorot.
"Dusun Secang sampun bebas asap rokok? (Dusun Secang sudah bebas asap rokok?)" tanya Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, dr Bambang Haryatno, MKes dalam peresmian Dusun Secang sebagai mitra LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) kepada warga yang hadir, Sabtu (9/5) lalu.
Sayangnya pertanyaan ini tidak dijawab dengan kompak oleh warga. Hal itu ditanggapi dr Bambang dengan menjelaskan kembali makna pembelakuan KTR (Kawasan Tanpa Rokok) di wilayah kerjanya. "KTR di sini bukan melarang untuk merokok, tapi berikan hak kepada mereka yang membutuhkan udara bersih, dengan merokok di luar rumah," terangnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan yang sama, drg Iting Mamiri selaku Kepala Puskesmas Pengasih I mengingatkan janji warga saat diminta untuk memberlakukan KTR di dusunnya. "Dua tahun lalu, saya sudah datang ke Secang untuk sosialisasi PHBS, khususnya merokok secara santun. Mungkin bapak-bapak sudah lupa, tapi saya masih ingat janji bapak-bapak semua pada saat itu," ungkapnya.
Ia pun mengapresiasi warga Dusun Secang yang selalu mendukung program-program pemerintah di tengah keterbatasan yang ada. Oleh karena itu ia berharap tahun ini juga prestasi Secang ditambah dengan pencanangan sebagai dusun percontohan untuk KTR, khususnya di Desa Sidomulyo.
"Jadi selain bisa bebas ODF (open defecation) atau buang air sembarangan, saya harap tahun ini Dusun Secang juga mencanangkan diri sebagai dusun yang melaksanakan KTR," katanya. Terkait hal itu, ia pun mengusulkan agar warga membentuk satuan tugas yang berfungsi mengawasi perubahan perilaku merokok pada warganya, agar kemudian dapat dijadikan evaluasi dalam penerapan KTR.
Baca juga: Masih BAB Sembarangan, Warga Secang Kulonprogo Rentan Terserang Penyakit
Diakui semua pihak bahwa penerapan KTR di desa-desa hingga ke pelosok Kulon Progo memang tidaklah mudah. Namun Camat Pengasih, Santoso, SIP, MSi yang juga hadir dalam kesempatan yang optimis bila warga bisa diajak ikut serta menyukseskan program ini. Ia bahkan berbagi tips untuk mengurangi angka perokok di Secang.
"Saya sudah 2,5 tahun ini tidak merokok. Karena tiap hari anak-anak saya nyanyi yang intinya meledek (kebiasaan merokok) saya. Ya itu yang diajarkan di sekolah, dinyanyikan di rumah. Ngko suwi-suwi bapake lek grisi dewe (nanti lama-lama bapaknya risih sendiri)," tuturnya.
Santoso pun mengaku semakin tersiksa ketika anak-anaknya enggan dekat-dekat dengannya. "Jadi katanya keringete kecut, mereka nggak mau dicium saya, akhirnya saya kapok sendiri," imbuhnya.
Ketika dimintai konfirmasi, Kepala Dusun Secang, Sumarjo kepada detikHealth menjelaskan bahwa dirinya memang bukan perokok, dan sejak diarahkan untuk mendorong warganya melaksanakan KTR, ia sudah meminta dalam setiap pertemuan agar warga yang merokok dapat mengurangi kebiasaannya.
"Istilah kita yang sudah merokok silakan, tapi kita berharap yang usianya di bawah 18 tahun jangan menjadi perokok atau perokok pemula," timpal dr Bambang.
(lll/vit)











































