Beredar Broadcast Pembuatan Tusuk Gigi Anti Boraks, Penemunya Angkat Bicara

Beredar Broadcast Pembuatan Tusuk Gigi Anti Boraks, Penemunya Angkat Bicara

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Rabu, 13 Mei 2015 09:31 WIB
Beredar Broadcast Pembuatan Tusuk Gigi Anti Boraks, Penemunya Angkat Bicara
Jakarta -

Dua peneliti muda berprestasi resah karena merasa tusuk gigi pendeteksi boraks temuannya ditiru lalu dijual di internet. Nama mereka bahkan dicatut dalam broadcast message atau pesan berantai tentang cara pembuatan alat tersebut.

Pesan berantai yang tidak jelas sumbernya itu mengatakan bahwa alat pendeteksi boraks bisa dibuat sendiri dengan cara menusukkan tusuk gigi pada kunyit. Setelah itu, tusuk gigi ditusukkan lagi pada makanan yang dicurigai mengandung boraks. Jika positif ada boraks, konon warnanya akan menjadi merah.

Di bawahnya, disertakan pula keterangan bahwa cara yang sama digunakan oleh Luthfia Adila dan Dayu Laras Wening, dua peneliti muda dari SMA Negeri 3 Semarang yang menciptakan SIBODEC (Stick Of Borax Detector). Di sinilah Adila dan Wening merasa geregetan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu kan cara kerja, pemakaian, dan pembuatannya salah," kata Adila, yang bersama Wening pernah mengharumkan nama Indonesia di ajang International Exhibition for Young Inventors (IEYI), dengan menyabet emas melalui karya inovatif SIBODEC tersebut.

Baca juga: Nah Lho! Penjualan Tusuk Gigi Pendeteksi Boraks Bikin Kecewa Peneliti Muda

Bahwa kandungan kurkumin dalam kunyit bisa bereaksi dengan boraks, Adila tidak membantah. Namun menurutnya, kurkumin saja tidak efektif sehingga harus ditambah dengan pereaksi lain. Pada rapid testkit yang dipakai di laboratorium pun, sedikitnya ada 2 pereaksi yang digunakan.

Pada prinsipnya, boraks bersifat basa sehingga akan bereaksi dengan kurkumin. Tanpa ditambah pereaksi lain, kurkumin dinilai kurang efektif mendeteksi boraks karena akan bereaksi juga dengan bahan-bahan lain yang mempunyai sifat basa seperti halnya boraks.

"Kalau pakai kunyit saja itu kan basa lain bisa terdeteksi seperti sabun atau soda kue misalnya," tambah Adila, saat dihubungi detikHealth Rabu (13/5/2015).

Bukan cuma soal efektivitas yang menjadi keresahan Adila. Beredarnya info menyesatkan tentang cara pembuatan tusuk gigi pendeteksi boraks juga dikhawatirkan bakal mempersulit proses pendaftaran paten atas temuannya tersebut. "Kami jadi khawatir kalau hak cipta yang diajukan mendapat penolakan, dikira itu cara pembuatan yang sudah terbeber," keluh Adila.

(up/vit)

Berita Terkait