Lingkar Pinggang Bertambah Melar, Risiko Kanker dan Diabetes Mengintai

Jakarta - Selain mengukur berat badan secara rutin, untuk memeriksa kondisi tubuh mengukur lingkar pinggang secara rutin juga tak boleh dilupakan. Sebab hasil pengukuran ini juga bisa menjadi informasi bahwa Anda mungkin harus lebih memerhatikan pola makan dan aktivitas fisik.

Demikian disampaikan oleh dr Reisa Broto Asmoro dari Dr Oz Indonesia, dalam acara bincang sehat Dr Oz Indonesia, yang diadakan di sela-sela peluncuran 'Relawan Muda Jelajah Mobil Sehat CT Foundation' di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, seperti ditulis pada Senin (25/5/2015).

"Semua makanan pasti akan diserap oleh tubuh, nah lemak jahat jika kebanyakan dikonsumsi akan menumpuk dan lingkar pinggang pun membesar," ujar dr Reisa.

Baca juga: Diet Saja Tak Cukup untuk Turunkan Berat Badan, Olahraga Juga Harus!

Ditambahkan oleh dr Ryan Thamrin, jika hasil pengukuran lingkar pinggang wanita tahun ini meningkat dari hasil pengukuran lima tahun lalu, maka bisa menimbulkan peningkatkan risiko kanker. "Risiko penyakit stroke dan jantung juga bisa dilihat dari pengukuran ini," imbuhnya.

Lantas berapa idealnya lingkar pinggang yang masih dalam batas aman? Menurut dr Reisa, idealnya lingkar pinggang itu tidak lebih dari setengah kali berat badan. Misalnya jika tinggi badan 160 cm, maka idealnya lingkar pinggang adalah tak lebih dari 80 cm.

"Agar lingkar pinggang mengecil, maka sebaiknya konsumsi makanan berlemak dan bergula dikurangi. Termasuk juga konsumsi junk food, itu harus dikurangi," pesan dr Reisa.

Baca juga: Lingkar Pinggang Pria Takkan Melar Kalau Olahraganya Begini



(Ajeng Anastasia Kinanti/AN Uyung Pramudiarja)