World Cancer Research Fund melaporkan bahwa kanker prostat adalah kanker kedua yang cukup banyak di seluruh dunia. Mereka mengamati bahwa 20 persen dari konsumsi teh hijau dunia ditemukan di Asia, di mana kanker prostat membunuh lebih sedikit pria di situ. Hubungan tersebut membuat peneliti kanker prostat untuk fokus pada kemoprevensi dan mengidentifikasi agen yang dapat mencegah terjadinya penyakit.
Seperti yang dikutip dari Medical Daily pada Selasa (2/6/2015), peneliti di Moffitt Cancer Center and Research Institute di Florida melakukan penelitian pertama tentang manfaat teh hijau bagi pria. Mereka meneliti pengobatan selama satu tahun.
Baca juga: Minum Teh Hijau Banyak Manfaat, Salah Satunya Turunkan Risiko Demensia
Penelitian sebelumnya menemukan kandungan teh hijau yang dikenal sebagai catechin yang dapat secara aktif mencegah pertumbuhan dan penyebaran sel kanker serta menstimulasi sel kanker untuk mati. Hingga sekarang, penelitian tersebut hanya menunjukkan kemampuan anti kanker dari catechins pada hewan, tetapi belum ditunjukkan pada manusia.
Moffitt lalu mengekstrak catechin yang dikenal dengan epigallocatechin-3-gallate (EGCG). Mereka memberikan 200 miligram kapsul teh hijau tanpa kafein yang mengandung campuran konsentrasi EGCG yang tinggi tersebut kepada 49 pria dan dibandingkan dengan 48 pria yang menggunakan plasebo dua kali sehari selama satu tahun. Seluruh partisipan mmemiliki tingkat intraepithelial neoplasia (HGPIN) yang tinggi atau atypical small acinar proliferation (ASAP).
Pada pengguna kapsul teh hijau, mereka yang didiagnosis dengan HGPIN berkurang kesempatannya untuk bergerak ke tahap selanjutnya, ASAP. Bahkan mereka juga memiliki tingkat prostate-specific antigen (PSA) atau indikasi risiko perkembangan kanker prostat yang rendah.
Pria memang dapat hidup tanpa gejala kanker prostat selama bertahun-tahun hingga kemudian berkembang menjadi penyakit di tahap risiko yang tinggi. Oleh karena itu perlu juga dilakukan skrining awal untuk mengetahui penyakit.
Penemuan dari penelitian tersebut juga akan dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Society of Clinnical Oncology (ASCO) di Chicago.
Baca juga: Suplemen untuk Hati Ini Diklaim Bisa Cegah dan Obati Kanker Prostat
(Ajeng Anastasia Kinanti/AN Uyung Pramudiarja)











































