.webp)
Spesialis gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr Sri Sukmaniah, Msc, SpGK, mengatakan biasanya tiga hari awal puasa adalah masa di mana orang-orang akan merasa lemas. Haus dan lapar membuat orang jadi membatasi aktivitasnya padahal justru hal tersebut tak baik.
"Jangan kita ikuti kemauan tubuh kita untuk lemas. Kalau kita biarkan terus, hormon-hormon untuk mengeluarkan cadangan energi seperti glukosa itu enggak diproduksi oleh tubuh," ujar dr Sri ketika ditemui pada acara temu media Aqua Ramadhan di Restoran Harum Manis, Jakarta Pusat, Rabu (3/6/2015).
Baca juga: Diet Sukses Saat Puasa, Usai Lebaran Kok Malah Naik?
Saat hari-hari awal puasa disarankan sebaiknya tetap lakukan aktivitas fisik seperti biasa. Dengan demikian tubuh akan mulai mengenali kebutuhan energi yang kurang dan mulai mengambilnya dari cadangan lemak.
"Jadi stimulasi untuk hormon-hormon itu memecah lemak sehingga kadar gula darahnya terjaga. Itu yang membuat tubuh kita akan tetap segar," lanjut dr Sri.
Selain menjaga tingkat aktivitas tetap tinggi ketika berpuasa, kebutuhan air yang cukup juga penting. Dehidrasi saat puasa mungkin terjadi namun bisa diatasi dengan minum delapan gelas sehari yang bisa dibagi ketika berbuka, sebelum tidur, dan saat sahur.
dr Sri mengatakan air penting untuk tubuh karena menjaga proses metabolisme tetap optimal.
"Jadi sekali lagi untuk kita tetap merasa segar jangan hentikan aktivitas rutin, cukupkan hidrasi kebutuhan tubuh seoptimal mungkin, dan makan sesuai kebutuhan kita jangan berlebih," pungkas dr Sri.
Baca juga: Cegah Risiko Keracunan, Ini Imbauan Kemenkes Soal Memasak Menu Lebaran
(fds/up)
