Dr Ali Ahmed dari Center for Health and Aging, Washington DC VA Medical Center, mengatakan secara keseluruhan mantan perokok mungkin tak bisa meraih kondisi kesehatan yang serupa dengan orang yang tak pernah merokok. Tapi untuk satu faktor yaitu serangan jantung risikonya bisa turun.
Seseorang yang merokok jantungnya akan mengalami peningkatan pembentukan plak pada arteri yang membuat aliran darah semakin sempit. Hal ini meningkatkan kemungkinan darah tersumbat yang kemudian bisa memicu serangan jantung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi, ketika orang tersebut berhenti merokok peningkatan plak dan risiko darah tersumbat ini berkurang. Seiring berjalannya waktu risiko kardiovaskularnya akan kembali normal," kata Ahmed seperti dikutip dari Reuters pada Rabu (17/6/2015).
Kabar baik ini tapi tak Ahmed dan timnya temukan pada perokok berat. Orang yang setidaknya merokok sehari sebungkus selama 32 tahun atau lebih tetap memiliki risiko serangan jantung yang tinggi bahkan setelah 15 tahun berhenti merokok.
Hasil tersebut diperoleh setelah menganalisis data dariĀ 2.556 orang berumur lebih dari 65 tahun yang merupakan gabungan dari mantan perokok, perokok, dan bukan perokok. Detailnya dapat dilihat dan telah dilaporkan dalam jurnal Circulation: Heart Failure.
"Meski semua orang akan memperoleh manfaat dengan berhenti merokok, untuk meraih manfaat kesehatan penuh seperti orang yang tak pernah merekok mereka perlu berhenti lebih awal," tutup Ahmed.
Baca juga: 15 Penyakit Akibat Rokok (fds/vit)











































