Ya, beberapa peneliti mengungkapkan bahwa mata yang menjadi kemerahan setelah berenang bukanlah akibat dari kandungan klorin di kolam. Ini melainkan akibat dari adanya urine.
Para ahli kesehatan dari Disease Control and Prevention (CDC), The Water Quality and Health Council, serta The National Swimming Pool Foundation (NSPF) menyimpulkan bahwa urine di kolam renang benar dapat membuat mata menjadi kemerahan. Ini tandanya kebiasaan buruk buang air kecil di kolam renang masih sering dilakukan dan benar-benar harus diatasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Berenang Bisa Bantu Turunkan Berat Badan Kalau Dilakukan Seperti Ini
"Faktanya klorin dan desinfektan lain yang ditambahkan ke kolam renang bekerja untuk membunuh kuman. Buang air kecil di kolam justru menghilangkan klorin dan membuat mata orang menjadi iritasi kemudian memerah," ungkap Michele Hlavsa, dari Healthy Swimming Program CDC, seperti dilansir Daily Mail, Jumat (26/6/2015).
Menurut Hlavsa, solusinya sebenarnya lebih kepada menaati aturan. Perenang harus paham betul bahwa kolam renang benar-benar hanya untuk berenang. Jika memang ingin buang air kecil maka pergilah sejenak ke toilet. Jika perlu mandi di tempat yang disediakan sebelum dan sesudah berenang.
"Mata bisa menjadi indikator nyata bahwa seseorang mungkin telah buang air kecil di kolam renang. Bau khas yang sering dikira sebagai aroma klorin mungkin saja bukan benar-benar klorin. Bisa saja ini ada kombinasi dari klorin, urine, dan keringat dari para perenang," tutur Chris Wiant, dari Water Quality and Health Council.
Ketika senyawa yang mengandung nitrogen yang ditemukan di urine dan keringat bercampur dengan klorin, maka risiko iritasi terbentuk. Zat-zat ini dapat mengiritasi mata, kulit dan sistem pernapasan.
Baca juga: Ini Sebabnya Mengapa Ujung Jari Jadi Keriput Setelah Berendam di Dalam Air (ajg/vit)











































