Hadapi Serbuan Nyamuk, Jakarta Timur dan Selatan Paling Rawan DBD

Serbuan Nyamuk di Jakarta

Hadapi Serbuan Nyamuk, Jakarta Timur dan Selatan Paling Rawan DBD

Sapta Agung Pratama - detikHealth
Kamis, 23 Jul 2015 13:04 WIB
Hadapi Serbuan Nyamuk, Jakarta Timur dan Selatan Paling Rawan DBD
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta -

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang paling diwaspadai saat populasi nyamuk mengalami peningkatan. Di Jakarta, wilayah timur dan selatan paling rawan terserang penyakit tersebut.

"Tingkat penderita DBD paling tinggi ada di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Biasanya setiap tahun selalu begitu. 'Puter-puter' di dua daerah itu saja," kata dr Kusmedi, Kepala Dinas Kesehatan DKI saat dihubungi detikHealth, seperti dikutip Kamis (23/7/2015).

Baca juga: Ancaman DBD Menurun, Menkes Nila Tetap Waspadai Genangan Air

Antisipasi telah dilakukan Dinkes antara lain melalui program pemberantasan nyamuk setiap hari Jumat. Menurut dr Kusmedi, program ini sebenarnya diatur sejak 2004 melalui Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Gubernur (Pergub), untuk dilakukan di lingkungan tempat tinggal masing-masing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika ada warga yang sakit panas, dr Kusmedi menyarankan untuk tidak menunda pergi ke Puskesmas. Pemeriksaan lebih awal bisa mencegah dampak buruk dari DBD jika memang hasil tes darah menunjukkan positif terinfeksi.

Sedangkan terkait banyaknya keluhan soal populasi nyamuk belakangan ini, dr Kusmedi meyakini musim pancaroba sebagai penyebabnya. Ketika hujan sudah tidak turun dan temperatur lingkungan mulai menghangat, maka nyamuk mulai berkembang biak.

"Jentik-jentik yang ada di genangan air akan menjadi nyamuk. Kalau masih turun hujan kan masih bisa terkena aliran air," pungkas dr Kusmedi.

Baca juga: Banyak Keluhan Soal Nyamuk, Data Kasus DBD di Dinkes DKI Malah Turun

(up/ajg)

Berita Terkait