Pelukis-pelukis Andal yang Sukses Berkarya dengan 'Goresan' Mulutnya

Pelukis-pelukis Andal yang Sukses Berkarya dengan 'Goresan' Mulutnya

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Selasa, 18 Agu 2015 17:31 WIB
Pelukis-pelukis Andal yang Sukses Berkarya dengan Goresan Mulutnya
Foto: Facebook
Jakarta - Meski memiliki keterbatasan, orang-orang ini tak berhenti berkarya. Buktinya, mereka bisa menghasilkan lukisan yang dibuat bukan dengan tangan, tetapi menggunakan 'goresan' mulutnya.

Siapa saja mereka? Berikut ini para pelukis yang menggunakan mulutnya untuk menghasilkan sebuah karya seperti dirangkum detikHealth pada Selasa (18/8/2015).

Baca juga: Sama-sama Terlahir Tanpa Lengan, Pilot Wanita dan Balita Ini pun Bertemu

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


1. Rosaleen Morriarty-Simmonds

Rosie (foto: BBC)
Sejak lahir, Rosaleen Morriarty-Simmonds yang kerap disapa Rosie hanya memiliki empat jari tangan yang tepatnya terletak di lengan. Kemudian, kaki yang hanya terbentuk sebatas lutut dilengkapi dengan 13 jari. Kondisi tersebut dialami Rosie karena saat hamil sang ibu mengonsumsi thalodomide.

Meski begitu, Rosie mengaku bisa menjalani hari-harinya dengan normal. Sejak kecil, ia sudah melakukan apapun dengan mulutnya, termasuk menghasilkan berbagai lukisan.

Awal tahun 2015, lukisan karya Rosie dipamerkan dalam pameran Mouth & Foot Painting Artists Association di salah satu gereja di Cardiff dan berhasil meyedot perhatian 1.100 pengunjung. Selama membuat lukisan dengan mulut, Rosie mengaku awalnya kesulitan ketika otot lehernya harus beradaptasi untuk membuat goresan cat di atas kanvas. Selain memakai cat dan kuas, untuk melukis terkadang Rosie menggunakan pensil atau pulpen.

2. Chance Smith

Smith (foto: Fox News)
Remaja berusia 17 tahun ini terpaksa menggambar dengan mulutnya karena ia mengidap penyakit langka yang disebut arthrogryposis. Kondisi ini membuat siku dan kedua tangan Smith terkunci, hingga ia tidak bisa menggerakkan tangan dan kakinya.

Saat melukis atau menggambar, pangkal kuas atau pensil akan 'digenggam' Smith dengan mulut dan kedua tangannya akan menahan kertas gambar agar tidak bergerak kesana-kemari. Dalam melukis, Smith tinggal meniru contoh gambar yang diberikan.

Untuk menunjang kegemarannya itu, Smith telah mengambil kelas seni sejak duduk di bangku kelas enam SD. Ia bahkan bergabung dalam klub seni di sekolahnya, Galesburg High School. Awal mula Smith menggunakan mulutnya untuk melukis yakni ketika ia diajari menulis di sekolah.

3. Zuly Sanguino

Zuly (foto: Barcroft USA)


Wanita 25 tahun ini terlahir dengan kondisi tak memiliki tangan dan kaki. Sering dibully sejak kecil, saat berusia 15 tahun, Zuly sempat memutuskan untuk bunuh diri dengan melompat dari gedung lantai empat. Beruntung usahanya tersebut digagalkan oleh sang ibu.

Di usia 18 tahun Zuly kemudian masuk ke sekolah seni dan belajar melukis. Hebatnya, karya-karya Zuly tak kalah indah dibandingkan dengan teman-temannya yang memiliki kondisi fisik sempurna. Hingga kini, lukisan karya Zuly banyak mengundang decak kagum orang-orang.

4. Henry Fraser

Henry (foto: instagram)
Enam tahun lalu, saat berusia 17 tahun, Henry mengalami kecelakaan saat berlibur di pantai di Portugal yang membuat tangan dan kakinya lumpuh. Sempat depresi, enam bulan kemudian Henry mulai bisa menerima kenyataan.

Diam saja di rumah membuat pria 23 tahun ini bosan. Henry lantas mencoba melukis. Mewarisi bakat seni dari kedua orang tuanya, Henry mampu menghasilkan lukisan fantastis terutama yang berbau olahraga. Meskipun, awalnya ia hanya menggambar di iPad, tapi lama-kelamaan Henry mulai fasih menggambar dengan pensil.

Ia berhasil melukis pegolf nomor wahid di dunia Rory McIlroy, pesepak bola David Beckham dan Thierry Henry, sprinter asal Jamaika Usain Bolt, pemenang medali emas olimpiade Jessica Ennis-Hill, pemenang dua kali Tour de France, Chris Froome, atlet sepeda Chris Hoym dan petenis Roger Federer. Bahkan, tokoh lain seperti Stephen Hawking, Harry Potter, dan Arsene Wenger bisa dilukis oleh Henry.
Halaman 2 dari 5
Sejak lahir, Rosaleen Morriarty-Simmonds yang kerap disapa Rosie hanya memiliki empat jari tangan yang tepatnya terletak di lengan. Kemudian, kaki yang hanya terbentuk sebatas lutut dilengkapi dengan 13 jari. Kondisi tersebut dialami Rosie karena saat hamil sang ibu mengonsumsi thalodomide.

Meski begitu, Rosie mengaku bisa menjalani hari-harinya dengan normal. Sejak kecil, ia sudah melakukan apapun dengan mulutnya, termasuk menghasilkan berbagai lukisan.

Awal tahun 2015, lukisan karya Rosie dipamerkan dalam pameran Mouth & Foot Painting Artists Association di salah satu gereja di Cardiff dan berhasil meyedot perhatian 1.100 pengunjung. Selama membuat lukisan dengan mulut, Rosie mengaku awalnya kesulitan ketika otot lehernya harus beradaptasi untuk membuat goresan cat di atas kanvas. Selain memakai cat dan kuas, untuk melukis terkadang Rosie menggunakan pensil atau pulpen.

Remaja berusia 17 tahun ini terpaksa menggambar dengan mulutnya karena ia mengidap penyakit langka yang disebut arthrogryposis. Kondisi ini membuat siku dan kedua tangan Smith terkunci, hingga ia tidak bisa menggerakkan tangan dan kakinya.

Saat melukis atau menggambar, pangkal kuas atau pensil akan 'digenggam' Smith dengan mulut dan kedua tangannya akan menahan kertas gambar agar tidak bergerak kesana-kemari. Dalam melukis, Smith tinggal meniru contoh gambar yang diberikan.

Untuk menunjang kegemarannya itu, Smith telah mengambil kelas seni sejak duduk di bangku kelas enam SD. Ia bahkan bergabung dalam klub seni di sekolahnya, Galesburg High School. Awal mula Smith menggunakan mulutnya untuk melukis yakni ketika ia diajari menulis di sekolah.



Wanita 25 tahun ini terlahir dengan kondisi tak memiliki tangan dan kaki. Sering dibully sejak kecil, saat berusia 15 tahun, Zuly sempat memutuskan untuk bunuh diri dengan melompat dari gedung lantai empat. Beruntung usahanya tersebut digagalkan oleh sang ibu.

Di usia 18 tahun Zuly kemudian masuk ke sekolah seni dan belajar melukis. Hebatnya, karya-karya Zuly tak kalah indah dibandingkan dengan teman-temannya yang memiliki kondisi fisik sempurna. Hingga kini, lukisan karya Zuly banyak mengundang decak kagum orang-orang.

Enam tahun lalu, saat berusia 17 tahun, Henry mengalami kecelakaan saat berlibur di pantai di Portugal yang membuat tangan dan kakinya lumpuh. Sempat depresi, enam bulan kemudian Henry mulai bisa menerima kenyataan.

Diam saja di rumah membuat pria 23 tahun ini bosan. Henry lantas mencoba melukis. Mewarisi bakat seni dari kedua orang tuanya, Henry mampu menghasilkan lukisan fantastis terutama yang berbau olahraga. Meskipun, awalnya ia hanya menggambar di iPad, tapi lama-kelamaan Henry mulai fasih menggambar dengan pensil.

Ia berhasil melukis pegolf nomor wahid di dunia Rory McIlroy, pesepak bola David Beckham dan Thierry Henry, sprinter asal Jamaika Usain Bolt, pemenang medali emas olimpiade Jessica Ennis-Hill, pemenang dua kali Tour de France, Chris Froome, atlet sepeda Chris Hoym dan petenis Roger Federer. Bahkan, tokoh lain seperti Stephen Hawking, Harry Potter, dan Arsene Wenger bisa dilukis oleh Henry.

(rdn/up)

Berita Terkait