Namun jika anak masih mau makan dan minum, Anda tidak perlu khawatir. Selain sariawan, di tubuh anak akan muncul rash yang mirip cacar air. Jangan takut untuk memandikan anak jika tubuhnya terdapat rash.
"Sebaiknya mandi, dan ada baiknya air mandinya diberi antiseptik," ujar dr Marissa Pudjiadi, SpA, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Kamis (1/10/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengingat flu singapura sangat menular, maka sebaiknya anak tidak perlu masuk sekolah terlebih dahulu. Ini untuk menghindari penularan kepada teman-temannya.
"Nggak apa-apa nggak masuk dulu sampai benar-benar sembuh. Nggak perlu takut ketinggalan pelajaran, daripada nanti semua teman-temannya ketularan. Bisa belajar dulu di rumah," ucap dr Marissa.
Pada kasus flu singapura yang berat, kuku pasien bisa copot. Meski memang beberapa waktu kemudian, kuku yang copot ini bisa tumbuh lagi. Selain itu rash di telapak tangan, kaki, dan bagian tubuh lain bisa menghilang tanpa bekas.
"Biasakan anak-anak untuk cuci tangan. Sebaiknya jangan kontak dulu dengan yang terkena flu singapura," saran dr Marissa.
Mainan yang digunakan anak dengan flu singapura ada baiknya dibersihkan dan dibilas dengan antiseptik agar tidak menular pada kakak atau adiknya. Tak perlu khawatir lama-lama, umumnya penyakit ini akan membaik dalam waktu sekitar seminggu atau paling lama 10 hari.
"Untuk pantangan nggak ada. Yang pasti ini sakit. Secara teoritis nggak ada pantangannya," imbuh dr Marissa sembari menyebut penyakit ini biasanya menjangkit anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun, meskipun ada pula yang menyerang anak usia 10 tahun dan dewasa.
Baca juga: Sekolah Hingga Kolam Renang Bisa Jadi Tempat Penularan Flu Singapura
(vit/vit)











































