Teliti Cacing dan Malaria, 3 Ilmuwan Raih Nobel Kedokteran 2015

Teliti Cacing dan Malaria, 3 Ilmuwan Raih Nobel Kedokteran 2015

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Senin, 05 Okt 2015 18:28 WIB
Teliti Cacing dan Malaria, 3 Ilmuwan Raih Nobel Kedokteran 2015
Foto para pemenang Nobel di bidang kedokteran, terlihat dalam layar saat upacara di Stockholm. Foto: Jonathan Nackstrand/AFP/Getty Images
Jakarta - Penghargaan Nobel di bidang kedokteran tahun ini diraih oleh 3 ilmuwan. William Campbell dari Irlandia dan Satoshi Omura dari Jepang menemukan obat baru untuk infeksi cacing, dan Youyou Tu dari China meneliti malaria.

Campbell dan Omamura menemukan avermectin, obat baru yang akan membantu memerangi berbagai jenis infeksi cacing. Di antaranya adalah Onchocerciasis atau river blindness, dan juga lymphatic filariasis atau kaki gajah.

Sementara dari China, Tu meraih penghargaan Nobel atas jasanya menemukan artemisinin, obat yang secara signifikan mengurangi angka kematian akibat malaria.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kedua temuan tersebut memberikan alat baru yang powerfill untuk memerangi penyakit, yang menyerang jutaan orang tiap tahunnya," kata Majelis Nobel di Karolinska Institute, Swedia, seperti dikutip dari Reuters, Senin (5/10/2015).

Baca juga: Temukan Sistem Navigasi Otak, Pasangan Peneliti Ini Dapat Nobel Kesehatan

Meski pengendalian malaria mengalami peningkatan dalam 10 tahun terakhir, penyakit yang ditularkan oleh nyamuk anopheles ini masih menewaskan lebih dari 500 ribu orang tiap tahun. Sebagian besar di antaranya adalah bayi dan anak-anak di wilayah termiskin di Afrika.

Penghargaan di bidang kedokteran merupakan Nobel pertama yang diberikan tiap tahunnya. Penghargaan di bidang sains, sastra, dan perdamaian pertama kali diberikan tahun 1901 atas kehendak penemu dinamit, Alfred Nobel.

Baca juga: Penduduknya Suka Makan Cokelat, Swiss Paling Banyak Raih Nobel

(up/vit)

Berita Terkait