Campbell dan Omamura menemukan avermectin, obat baru yang akan membantu memerangi berbagai jenis infeksi cacing. Di antaranya adalah Onchocerciasis atau river blindness, dan juga lymphatic filariasis atau kaki gajah.
Sementara dari China, Tu meraih penghargaan Nobel atas jasanya menemukan artemisinin, obat yang secara signifikan mengurangi angka kematian akibat malaria.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Temukan Sistem Navigasi Otak, Pasangan Peneliti Ini Dapat Nobel Kesehatan
Meski pengendalian malaria mengalami peningkatan dalam 10 tahun terakhir, penyakit yang ditularkan oleh nyamuk anopheles ini masih menewaskan lebih dari 500 ribu orang tiap tahun. Sebagian besar di antaranya adalah bayi dan anak-anak di wilayah termiskin di Afrika.
Penghargaan di bidang kedokteran merupakan Nobel pertama yang diberikan tiap tahunnya. Penghargaan di bidang sains, sastra, dan perdamaian pertama kali diberikan tahun 1901 atas kehendak penemu dinamit, Alfred Nobel.
Baca juga: Penduduknya Suka Makan Cokelat, Swiss Paling Banyak Raih Nobel
(up/vit)











































