Katarak adalah penyakit degeneratif yang umum terjadi pada orang tua seperti layaknya uban dan penanganan bisa dilakukan dengan operasi. Namun demikian dikatakan oleh Sekretaris Jenderal Komite Mata Nasional dr Yeni Dwi Lestari, SpM, anak-anak juga bisa terkena.
"Katarak itu tidak hanya terjadi pada orangtua, walaupun terjadi 80 persennya pada orangtua. Ada beberapa kondisi seperti gangguan metabolisme dan infeksi bisa terjadi (katarak -red) pada anak-anak. Bayi yang baru lahir pun ada yang kena katarak," kata dr Yeni ketika ditemui di Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (6/10/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Bersiap Hadapi Pertambahan Manula, Katarak Jadi Perhatian Kemenkes
dr Yeni mengatakan katarak akan lebih berdampak pada anak-anak karena akan mengganggu pertumbuhan. Rangsangan eksternal yang dibutuhkan oleh anak menjadi tak sampai karena anak kesulitan melihat.
Segera secepatnya bawa anak ke dokter untuk diberikan operasi lensa yang bisa memulihkan penglihatan.
"Kataraknya dioperasi dan diganti dengan lensa buatan. Hanya memang penanganannya pada orang tua dan anak itu berbeda. Pada anak-anak setelah operasi, follow up-nya harus lebih ketat dari pada orangtua karena mereka kan matanya masih mengalami pertumbuhan," tutup dr Yeni.
Baca juga: Jadi Ketua Komite Mata Nasional, Andy Noya Ingin Turunkan Angka Kebutaan (fds/up)











































