"Saya punya mimpi untuk melatih ojek online agar dapat melakukan tindakan pertolongan pertama atau basic life support (banguan hidup dasar). Di Jakarta saja ojek online sudah ada 10.000, sudah ada di mana-mana," ujar Profesor Dr dr Aryono D. Pusonegoro, SpB(K)-BD, founder dari Ambulans Gawat Darurat 118 ketika ditemui di seminar 'Emergency Fair and Festival' di Gedung Rumpun Ilmu-ilmu Kesehatan UI, Depok, Jawa Barat, dan ditulis pada Minggu (25/10/2015).
Masih rendahnya tingkat kesadaran dalam meningkatkan kualitas SDM dan minimnya fasilitas ambulans membuat gagasan ini dilontarkan oleh guru besar FKUI tersebut. "Kalau di negara maju hanya butuh empat menit, tapi kalau di sini harus 10 menit hingga ambulans sampai ke lokasi kejadian," sambungnya. Apalagi kondisi jalanan Jakarta yang padat tentu membuat pergerakan ambulans terkadang terhambat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ini Farah, Wanita Sopir Ambulans yang Berani Menerjang Daerah Konflik
"Mereka nanti kita kasih kemampuan first aid dan basic life support. Ojek itu kan lebih cepat dari ambulans, mereka itu banyak dan kalau bisa ikut menolong juga. Nanti akan saya latih secara gratis," lanjut Prof Aryono.
Prof Aryono mangatakan gagasan ini telah disampaikan kepada Menteri Kesehatan, Profesor Dr dr Nila Moeloek, SpM(K). "Saya sudah ngomong ke Bu Menkes, saya bilang kita harus buat terobosan untuk permasalahan ini," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Prof Aryono menyampaikan bahwa pada November akan ada ambulans baru yang akan dikeluarkan Ambulans Gawat Darurat 118. Semuanya dalam bentuk sumbangan.
"Sebenarnya yang mau nyumbang banyak, tapi kebanyakan masih belum percaya dengan pihak yang menyalurkan. Padahal ambulans saja yang sederhana paling cuma Rp 250 juta. Semua harus punya kualitas dunia dong, jangan yang abal-abal," ungkap Prof Aryono.
Baca juga: Demi Ilmu Pengetahuan, Peneliti Ini Relakan Mr P Disengat Lebah (vit/vit)











































